Bicara Buta Huruf di Hari Kartini, Puan: Habis Gelap Terbitlah Terang

Bicara Buta Huruf di Hari Kartini, Puan: Habis Gelap Terbitlah Terang

Ahmad Toriq - detikNews
Sabtu, 21 Apr 2018 13:28 WIB
Foto: Menteri Puan Maharani di Asmat Papua (Dok Kemenko PMK)
Jakarta - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani bicara upaya pengentasan buta huruf di Hari Kartini. Puan juga menegaskan pemerintah berkomitmen memberi ruang lebih luas untuk kemajuan perempuan Indonesia.

"Perempuan bisa menyejahterakan dirinya, menyejahterakan keluarganya, baru kemudian menyejahterakan lingkungannya. Itu yang harus dimiliki semua perempuan," kata Puan dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (21/4/2018).


Puan menuturkan keputusan menetapkan 21 April sebagai Hari Kartini diterbitkan Presiden Soekarno dalam Keputusan Presiden RI Nomor 108/1964 pada 2 Mei 1964. Dia mengatakan semangat Kartini dalam mencerdaskan bangsa dan memperjuangkan emansipasi wanita harus terus dijaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Habis gelap terbitlah terang. Kalimat penuh makna dari Kartini itu harus menginspirasi kita untuk menjadi bangsa yang optimistis, bangsa mandiri, bekerja sama mencapai tujuan yang lebih baik," ujarnya.

Menko yang gemar menari ini juga memberi perhatian pada literasi nasional yang jadi fokus perjuangan Kartini. Pemerintah, kata Puan, melakukan banyak cara dalam menekan angka buta huruf di seluruh Indonesia, di antaranya dengan menggalang relawan literasi dan membangun lebih dari 6.000 taman bacaan masyarakat (TBM).


Untuk menambah kecepatan menekan angka buta huruf, kata Puan, Presiden Joko Widodo menggulirkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan menyetujui delapan butir literasi yang salah satunya adalah pengiriman buku secara gratis melalui Kantor Pos setiap 17 Agustus.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, sekitar 3,4 juta orang Indonesia masih terhitung sebagai buta huruf, menurun dari angka buta huruf pada 2014 yang mencapai 5,9 juta. Dari angka buta huruf tersebut, sebanyak 2.258.990 di antaranya adalah perempuan.

"Semangat Kartini selalu menginspirasi kami meluaskan akses pendidikan dan menekan angka buta huruf," ungkap Puan. (tor/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads