Mereka membawa spanduk bertuliskan 'Mengecam Kekerasan. Tindakan Kekerasan Anak Dibawah umur' yang diikuti belasan anggota.
Salah seorang orang tua siswa, Naipah yang anaknya juga jadi korban tamparan guru berinisial LK itu. Naipah yang tergabung dalam ormas tersebut mengatakan jika anaknya di rumah selalu membantu orang tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia sering bolos tapi selalu izin, dia sering sakit, dia orangnya lemah, bicaranya pun agak gagap. Hari ini tidak mau sekolah, dia sepertinya agak trauma. Saya ngomong kenapa tidak berangkat sekolah. Lah mengko mbok guru-gurune wadeh Kambi aku ('lah nanti malah guru-gurunya sebel sama aku')," kata Naipah kepada wartawan di Halaman SMK Kesatrian, Jumat (20/4/2018).
Dia mengatakan jika saat ini anaknya tengah tidur dirumah karena semalam baru pulang setelah menjalani pemeriksaan di Mapolres Banyumas.
"Tadi dia lagi tiduran, karena tadi malam dia pulang jam 1 dari Polres. Teman-teman korban semua mintanya dihukum sama dipecat," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini