Kemacetan panjang di Lamongan tersebut terjadi di sejumlah titik akibat tingginya volume kendaraan yang melintas. Kemacetan terjadi mulai dari wilayah Kecamatan Paciran hingga ke Kecamatan Brondong. "Saya dari jam 3 pagi tadi mau dari Tuban, sekarang masih di sini," kata Hariadi, seorang sopir truk asal Jakarta yang akan mengirim barang ke Surabaya, Jumat (20/4/2018).
Hariadi mengaku, kemacetan parah yang terjadi ini karena imbas adanya pengalihan arus sejak jembatan Widang ambruk. Dari Paciran hingga Tuban, kata Hariadi, biasanya ditempuh dengan tempuh setengah jam, kini bisa ditempuh berjam-jam. "Macetnya parah mas, kadang tidak bisa jalan sama sekali, dan jalan harus pelan," katanya.
Hal yang sama juga diakui Wirya, seorang sopir truk yang melaju dari Denpasar Bali hendak ke Jawa Tengah. Wirya mengaku, dia masuk dari Lamongan dari Gresik jam 10 pagi dan jam 13.00 masih terjebak kemacetan di Paciran. "Ada papan peringatan di pintu tol tadi kalau jalan dialihkan karena Jembatan Widang ambruk," kata Wirya yang tak menyangka kemacetan sedemikian parahnya.
![]() |
Roni dan warga pantura Lamongan lainnya berharap agar Jembatan Widang bisa segera diperbaiki sehingga kemacetan yang terjadi karena tingginya volume kendaraan yang melintas bisa diatasi. "Jalannya kecil, tapi kendaraan yang melintas begitu banyak," aku Roni.
Sementara, di jalur poros nasional Surabaya - Lamongan juga sempat padat merayap akibat truk trailer dengan nopol W 8220 NU yang mengangkut pipa mengalami patah sasis pada bagian ujung depan sebelah kiri, tepatnya di sebelah barat Terminal Lamongan. Saat ini, kepadatan sudah berhasil diurai setelah petugas kepolisian berhasil mengevakuasi kendaraan ke pinggir jalan.
(trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini