"PGRI selalu mengimbau untuk mendidik secara benar. Dan mengedepankan nilai-nilai pedagogik dan mengerti serta memahami perkembangan anak, juga mengikuti psikologi perkembangan siswa," kata Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi saat dihubungi, Jumat (20/4/2018).
"Kami sangat menyayangkan, menyedihkan dan menolak tindakan itu," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku sedih karena dalam beberapa kasus, guru juga jadi korban kekerasan. Meski demikain, Unifah menegaskan PGRI tak mentolerir adanya kekerasan di lingkungan pendidikan.
"Tapi saya sedih juga kalau ada pemukulan terhadap guru. Mari kita sama-sama no violence, tak boleh ada kekerasan di sekolah. Karena relasi antara siswa dan guru relasi edukasi dan didasari penuh kasih sayang," tutur dia.
Video 20Detik: Penuh Dendam, Guru Tampar Siswa SMK
Terkait kasus penamparan ini, guru LK telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Guru LK juga sudah diperiksa polisi terkait kasus ini. PGRI akan berupaya memdiasi pihak-pihak terkait dalam kasus ini.
"(PGRI akan) memediasi. Bertemu antara keluarga, kepolisian, PGRI, dan dewan kehormatan guru. Kalau bisa damai. Nanti kami akan beri peringatan keras. Guru ini dikenal sebagai guru yang santun. Sampai kaget semua temannya. Tapi apapun juga, saya tolak semua kekerasan dan itu tak bisa dibenarkan," ungkapnya.
Peristiwa ini diketahui ketika video penamparan itu viral di medsos. Pihak sekolah mengaku tidak menduga peristiwa ini akan terjadi. Diketahui ada 9 murid yang jadi korban penamparan guru LK. (jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini