Hal ini disampaikan Plt Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko saat bertemu para pengungsi di Desa Sidakangen Kecamatan Kalibening, Kamis (19/4/2018). Saat ini ia meminta pemerintah kabupaten Banjarnegara untuk melakukan pendataan rumah rusak akibat gempa bumi Rabu (18/4).
"Untuk rumah yang roboh nanti diberi bantuan Rp 15 juta per rumah. Sedangkan rusak tetapi tidak sampai roboh Rp 10 juta. Ini hitungannya per rumah bukan per KK," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang belum cukup nanti dianggarkan lagi di APBD perubahan provinsi jangan sampai korban terlantar," tuturnya.
Dia melanjutkan Pemprov Jateng memiliki dana cadangan hingga Rp 30 miliar. Dana tersebut tentunya digunakan untuk kebutuhan prioritas. Salah satunya, untuk korban gempa bumi di Banjarnegara.
"Gempa di Kecamatan Kalibening Banjarnegara ini menjadi salah satu prioritas," sebutnya.
Heru juga meminta perhatian untuk para pengungsi baik dari sisi keamanan maupun kenyamanan. Termasuk keamanan rumah korban gempa yang roboh, agar tak terjadi pencurian.
"Jika di pengungsian ada yang sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit. Sedangkan untuk kebutuhan logistik dipastikan aman jangan sampai korban masih di pengungsian kehabisan logistik," tegasnya.
Sambil menunggu pendirian rumah, Heru menuturkan akan ada pembuatan huntara. Namun dia belum menjelaskan detail, karena menunggu proses desain.
Tak hanya itu, ia berpesan agar kebutuhan pendidikan pelajar yang jadi korban gempa juga dapat perhatian. Mulai dari gedung sekolah yang rusak hingga kebutuhan sekolah lainnya seperti pakaian dan kebutuhan lainnya.
"Kalau untuk pengungsian dapur umum saya lihat sudah ditangani. Tetapi untuk anak-anak sekolah masih harus segera dipikirkan agar bisa segera aktif sekolah lagi," kata dia.
(skm/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini