Puti hari ini hadir dalam peresmian destinasi wisata Tunjung Biru di Desa Geger, Kecamatan Sendang. Destinasi wisata ini bisa dikatakan lengkap sebab tak hanya berupa pegunungan, perkebunan teh, tetapi juga ada Candi Penampikan, yang merupakan warisan Mataram Hindu.
Ada pula air terjun Lawean yang berasal dari kata Jawa 'Selawe' atau 25 karena jumlah air terjunnya banyak.
Sayangnya, untuk mencapai Tunjung Biru harus melalui jalan berkelok-kelok dan menanjak. Kondisi jalannya juga jauh dari mulus.
"Untuk menuju ke sini, fasilitas jalannya masih jauh dari memadai. Semoga ke depan bisa dibenahi," kata Budi Santoso, Ketua Kelompok Sadar Wisata Tunjung Biru.
Warga Tulungagung, khususnya yang berada di sekitar Tunjung Biru pun berharap akses menuju destinasi wisata yang menjanjikan itu dapat dibenahi.
![]() |
Untuk mengakomodasi hal ini, calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno mempunyai rencana kebijakan bertajuk Seribu Desa Wisata atau Seribu Dewi. Program ini khusus dibuat untuk mendorong munculnya desa-desa wisata di Jawa Timur.
Puti Guntur pun mendukung upaya untuk mengubah Tulungagung menjadi destinasi wisata alternatif dari Batu atau "Batu kedua", karena kondisi alamnya yang mendukung.
Cucu presiden pertama RI, Ir Soekarno itu juga melihat munculnya desa wisata akan punya efek berantai. Seperti halnya yang terjadi di Desa Geger, Kecamatan Sendang. Setelah disulap menjadi desa wisata, muncul ibu-ibu rumah tangga yang berjualan.
"Dulu sepi," kata Waljinah, penjual makanan.
Kecamatan Sendang sendiri dikenal sebagai wilayah penghasil susu yang produksinya mencapai 100 ton dalam sehari. "Kelak pasti muncul rumah-rumah industri kecil-kecil, yang mengolah bahan baku susu menjadi produk olahan lain," tandas Puti. (lll/lll)