Puti Guntur Dukung Tulungagung Jadi 'Batu Kedua'

Pilgub Jatim 2018

Puti Guntur Dukung Tulungagung Jadi 'Batu Kedua'

Rahma Lillahi Sativa - detikNews
Kamis, 19 Apr 2018 19:08 WIB
Foto: Istimewa
Tulungagung - Kawasan Gunung Wilis di sisi Tulungagung tengah disiapkan menjadi destinasi wisata alternatif setelah Batu. Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Puti Guntur Soekarno pun dicurhati warga untuk mempercepat infrastruktur jalan.

Puti hari ini hadir dalam peresmian destinasi wisata Tunjung Biru di Desa Geger, Kecamatan Sendang. Destinasi wisata ini bisa dikatakan lengkap sebab tak hanya berupa pegunungan, perkebunan teh, tetapi juga ada Candi Penampikan, yang merupakan warisan Mataram Hindu.

Ada pula air terjun Lawean yang berasal dari kata Jawa 'Selawe' atau 25 karena jumlah air terjunnya banyak.

Sayangnya, untuk mencapai Tunjung Biru harus melalui jalan berkelok-kelok dan menanjak. Kondisi jalannya juga jauh dari mulus.

"Untuk menuju ke sini, fasilitas jalannya masih jauh dari memadai. Semoga ke depan bisa dibenahi," kata Budi Santoso, Ketua Kelompok Sadar Wisata Tunjung Biru.

Warga Tulungagung, khususnya yang berada di sekitar Tunjung Biru pun berharap akses menuju destinasi wisata yang menjanjikan itu dapat dibenahi.

Puti Guntur Dukung Tulungagung Jadi 'Batu Kedua'Foto: istimewa
"Kami yakin, jika Gus Ipul dan Mbak Puti terpilih, bisa menjembatani dengan pemerintahan Pak Jokowi di pusat. Agar mempercepat realisasi proyek strategis nasional Lingkar Wilis," kata kata Syahri Mulyo, Calon Bupati petahana Tulungagung, mewakili warga.

Untuk mengakomodasi hal ini, calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno mempunyai rencana kebijakan bertajuk Seribu Desa Wisata atau Seribu Dewi. Program ini khusus dibuat untuk mendorong munculnya desa-desa wisata di Jawa Timur.

Puti Guntur pun mendukung upaya untuk mengubah Tulungagung menjadi destinasi wisata alternatif dari Batu atau "Batu kedua", karena kondisi alamnya yang mendukung.

Cucu presiden pertama RI, Ir Soekarno itu juga melihat munculnya desa wisata akan punya efek berantai. Seperti halnya yang terjadi di Desa Geger, Kecamatan Sendang. Setelah disulap menjadi desa wisata, muncul ibu-ibu rumah tangga yang berjualan.

"Dulu sepi," kata Waljinah, penjual makanan.

Kecamatan Sendang sendiri dikenal sebagai wilayah penghasil susu yang produksinya mencapai 100 ton dalam sehari. "Kelak pasti muncul rumah-rumah industri kecil-kecil, yang mengolah bahan baku susu menjadi produk olahan lain," tandas Puti. (lll/lll)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.