Pembangunan di Situbondo Dinobatkan Terbaik Ketiga di Jawa Timur

Situbondo - Penerapan aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Berbasis Akrual (SIRKA) oleh Pemkab Situbondo berbuah manis. Berkat aplikasi ini, Pemkab Situbondo menerima penghargaan sebagai kabupaten/kota terbaik ketiga di Jawa Timur, bidang penghargaan pembangunan daerah (PPD).

Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto, dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Jatim Soekarwo, di ballroom lantai 4 Grand City Convex Surabaya.

Tropi dan piagam penghargaan PPD itu sengaja ditunjukkan Bupati Dadang ke wartawan, di Pendopo Kabupaten, di Jalan Kartini Situbondo.

"Penghargaan ini diserahkan kemarin di Surabaya. Alhamdulillah, Pemkab Situbondo meraih penghargaan terbaik ketiga setelah Banyuwangi dan Trenggalek," kata Bupati H Dadang Wigiarto dalam jumpa persnya, Kamis (19/4/2018).

Menurut Bupati Dadang, penghargaan ini menunjukkan Pemkab Situbondo mampu merencanakan secara matang dengan mengakselerasikan seluruh proses pembangunan di wilayahnya. Nah, untuk mengakselerasikan seluruh proses pembangunan, pemkab menerapkan aplikasi SIRKA. Dengan aplikasi ini, dapat mempermudah memasukkan usulan kegiatan serta data-data perencanaan pembangunan daerah ke dalam database.

"Melalui aplikasi ini, proses perencanaan pemerintah daerah bersinergis, efektif dan efisien, serta tepat sasaran," tegasnya.

Melalui aplikasi SIRKA, seluruh SKPD di Situbondo tidak boleh lagi mengalami keterlambatan dalam memasukkan setiap perencanaan pembangunan. Sebab, jika terlambat akan ditolak oleh sistem. Selain itu, dengan aplikasi ini upaya untuk memasukkan anggaran titipan atau siluman sudah tidak bisa lagi.

"Dengan aplikasi ini kita bisa mengukur kinerja. Dulu, antar SKPD sering tidak sama. Kalau sekarang sudah selaras," ujarnya.

Ke depan, Bupati Dadang berharap dapat memperbaiki kekurangan yang menjadi catatan. Salah satunya, perluasan jaringan internet di desa-desa yang masuk dalam kawasan 'blank spot' atau tidak ada sinyal internet.

"Kita sudah siapkan jaringan internet di 17 kecamatan. Jadi desa-desa yang sulit jaringan, bisa 'menembak' melalui kecamatan. Dengan terobosan ini kita berharap rangking penghargaan yang akan diraih nanti bisa naik," tukasnya. (fat/fat)