detikcom menemui 3 dari puluhan Satpol PP DKI wanita yaitu Ellen Mutiara Siagian (48), Rima Dahlia (36) dan Nur Komala (39) di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).
Para Satpol PP wanita ini punya sederet pengalaman penuh suka duka. Yang terbaru adalah ketika mereka ditugaskan untuk mengecek penutupan tempat hiburan malam. Penugasan itu diberikan mendadak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu kami ke sana kita juga nggak tahu ya, karena itu mendadak diperintahkan pak gubernur. Jadi, jam 10.00 WIB baru kita tahu, jam 14.00 kita akan ditugaskan memastikan penutupan Alexis," kata Ellen.
"Jadi kita juga nggak tahu kondisi di sana seperti apa," sambung wanita yang sudah 17 tahun jadi Satpol PP ini.
![]() |
Saat itu, baik Ellen maupun Rima dan Mala berjaga di luar. Kondisi sempat tak kondusif dengan ramainya pendemo hingga blokade dari pihak sekuriti.
"Orangnya besar-besar," ucap Mala.
Akhirnya, Alexis berhasil dipastikan benar-benar tutup. Puas dengan kinerja mereka, Sandi kembali menugaskan anggota Satpol PP wanita ini untuk memastikan karaoke Sense dan diskotek Exotic sudah tutup.
Berbeda dengan Alexis, proses di Sense dan Exotic lebih kondusif. Mereka pun siap bila kembali ditugaskan untuk memastikan penutupan tempat hiburan malam.
"Kita harus selalu siap," kata Mala.
![]() |
Tapi, cerita mereka sebagai Satpol PP tidak selalu mulus. Seperti Rima yang pernah jadi lurah sebelum bertugas sebagai Satpol PP. Kadang ada rasa sedih terbersit ketika penertiban.
"Kalau lurah kan kita mengkondisikan lingkungan. Tapi, kalau Satpol PP ya benar menyelesaikannya dengan masyarakat langsung. Yang sedih kalau masyarakatnya nggak terima, apa karena dia hidupnya susah, harus bangun gubuk liar, tapi ya harus kita tertibkan gubuknya," kisah Rima yang merupakan ibu 2 anak itu.
Adu mulut juga jadi 'makanan' para srikandi ini. Pernah berantem?
"Berantem di Monas," ucap Mala. (imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini