"Sudah sempat dibersihkan waktu itu tapi waktu dibersihkan oleh aparat pemprov DKI tidak dibarengi pemagaran oleh pemilik jalan tolnya, ini akan koordinasi," kata Sandi di JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).
Menurutnya, jika tak dipasangi pagar, lokasi tersebut berpotensi terus jadi lokasi pembuangan sampah. Hal itu berdampak buruk pada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rabu (18/4), sampah yang memenuhi kolong Jalan Tol Tanjung Priok, Jakarta Utara, mulai dibersihkan. Sebanyak 20 gerobak motor dikerahkan untuk mengangkut 'lautan' sampah tersebut.
Kasatpel Lingkungan Hidup Basrudin mengatakan salah satu kesulitan yang dialami petugas yakni akses kendaraan besar yang tak bisa memasuki lokasi tersebut. Oleh sebab itu sampah diangkut pakai gerobak motor.
"Terus terang saja akses jalan yang sulit. Kita hanya menangani dengan menggunakan gerobak motor, itu pun kalau cuaca cerah dan mendukung. Kalau hujan, gerobak motor juga tidak bisa lewat," katanya.
![]() |
Basrudin menyebut sampah yang memenuhi kolong Jalan Tol Tanjung Priok sepanjang kurang-lebih 600 meter dengan ketinggian sekitar 2 meter sudah menyatu dengan tanah. Pihaknya akan berkoordinasi dengan elemen terkait, termasuk kelurahan dan warga sekitar, dengan melakukan giat gerebek sampah agar cepat diatasi.
Basrudin menargetkan pengangkutan sampah di kolong jalan tol ini akan memakan waktu sekitar satu bulan. (idn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini