"Saksi ada 2 orang, korban ada 5 orang. Tadi pas rekonstruksi ada yang takut dan tegang," kata Ketua Tim Kuasa Hukum Gereja Lidwina, Sukiratnasari, Kamis (19/04/2018).
Para saksi dan korban terlihat masih trauma dengan peristiwa penyerangan yang terjadi pada Minggu 11 Februari lalu. Meski demikian, pihak gereja meyakinkan kepada para saksi dan korban bahwa rekonstruksi ini hanya reka ulang adegan dengan pengamanan dari polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, secara umum kondisi para korban sudah membaik. Baik itu luka fisik maupun psikologis. Salah satu korban, Romo Karl Edmund Prier yang saat peristiwa penyerangan tengah memimpin pelaksanaan ibadah, dalam rekonstruksi ini tidak hadir karena ada acara lain.
Diakuinya, dalam rekonstruksi total diperagakan sekitar 50 adegan. Sebanyak 23 adegan di antaranya berlangsung di kawasan gereja. Rekontruksi berawal dari Suliyono datang ke Yogyakarta, setelah itu menginap di sebuah musala dekat gereja. Kemudian sebelum melakukan penyerangan, Suliyono sempat tidur di sebuah gubuk tengah sawah yang tak jauh dari Gereja Lidwina.
Adegan rekonstruksi menurut Sukiratnasari sudah sesuai dengan BAP. Tapi tim kuasa hukum sempat meminta untuk mendetailkan beberapa adegan.
"Ada beberapa adegan yang kurang detail, terus kami tadi meminta agar didetailkan seperti perusakan di Altar," imbuhnya.
Dimintai konfirmasi secara terpisah, Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto mengatakan proses rekonstruksi penyerangan Gereja Lidwina dilakukan oleh tim dari Densus 88 Mabes Polri.
"Yang rekonstruksi dari Densus," ujarnya melalui pesan singkat. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini