"Jika diperlukan mulai dipikirkan kemungkinan relokasi masyarakat yang tinggal di daerah bencana," ungkap Taufik kepada wartawan, Kamis (19/4/2018).
Meski begitu, menurutnya relokasi juga harus mempertimbangkan faktor sosiologis. Apalagi, kata Taufik, itu juga terkait dengan sumber mata pencarian warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai relokasi mencabut masyarakat dari akar dan sumber penghidupan ekonominya," sebut Waketum PAN itu.
Banjarnegara masuk daerah pemilihan Taufik di DPR. Dia pun berharap agar penanganan kepada warga bisa diselesaikan dengan segera.
"Sejauh ini aparat telah bertindak cepat menangani korban. Tapi proses evakuasi perlu dipercepat untuk memastikan kondisi korban dan melakukan penanganan selanjutnya," papar Taufik.
Menurutnya, sebagian wilayah Banjarnegara memang masuk dalam daerah rawan bencana. Untuk itu Taufik berharap pemerintah dan pihak-pihak terkait melakukan pemetaan daerah mana saja yang rawan longsor, gempa, maupun yang aktivitas vulkaniknya masih tinggi.
"Pemetaan daerah rawan bencana terus disosialisasikan kepada masyarakat juga di sekolah-sekolah," ucap Taufik.
"Masyarakat perlu menyadari tinggal secara turun menurun di daerah yang rawan bencana. Namun dengan pengetahuan yang cukup, ancaman bencana bisa diminimalisasi," lanjut Taufik.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 4,4 SR mengguncang Banjarnegara, Rabu (18/4) siang. Ratusan rumah, hingga masjid dan sekolah rusak akibat bencana ini.
![]() |
Kementerian Sosial (Kemensos) berjanji kebutuhan dasar para pengungsi akan terpenuhi secara bertahap. Kemensos juga telah mendistribusikan makanan kepada korban. Sebanyak 2.104 orang mengungsi ke sejumlah lokasi.
"Diperkirakan Kamis siang ini data sudah terkumpul sehingga seluruh kebutuhan dasar pengungsi dan korban terdampak gempa dapat terpenuhi secara bertahap," kata Mensos Idrus Marham dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (19/4). (elz/asp)