Suren, Kampung Empu Pembuat Alat Pertanian di Purworejo

Suren, Kampung Empu Pembuat Alat Pertanian di Purworejo

Rinto Heksantoro - detikNews
Kamis, 19 Apr 2018 11:21 WIB
Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Purworejo - Sentra pembuatan perkakas atau peralatan dari besi baja di sebuah kampung di Purworejo, Jawa Tengah, sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Mayoritas penduduk di kampung itu memiliki keahlian membuat berbagai peralatan pertanian dan lain-lain yang telah diwariskan dari nenek moyang secara turun-temurun.

Kampung yang sering disebut kampung empu itu terletak di Desa Suren, Kecamatan Kutoarjo. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari hasil penjualaan alat-alat pertanian seperti sabit, cangkul, kapak, pedang, golok dan lain-lain. Hingga kini mereka masih menekuni pembuatan berbagai alat pertanian dari besi dan baja.

Salah satu pengrajin atau empu, Muhrodin (50) kepada detikcom mengaku telah menekuni keahlian tersebut lebih dari 36 tahun. Ilmu itu ia dapat dari orang tuanya yang juga seorang pengrajin.
Besi baja ditempa dibuat jadi alat pertanianBesi baja ditempa dibuat jadi alat pertanian Foto: Rinto Heksantoro/detikcom

"Ya sudah sekitar 36 tahunan lah, belajar dari bapak saya. Dulu bapak saya juga belajar dari simbah, begitu seterusnya karena sudah turun temurun," kata dia sambil menempa baja panas dengan dibantu dua orang.

Dalam waktu 2 jam, rata-rata mampu membuat sabit baja itu sebanyak 4 buah. Untuk sabit yang siap pakai dijual dengan harga 35 ribu hingga 70 ribu. Hasil karya para empu itu tidak hanya dijual di Purworejo dan sekitarnya namum juga dipasarkan ke luar kota seperti Kebumen, Cilacap, bahkan hingga Lampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harganya rata-rata 35 ribu sampai 70 ribu, tapi kalau ada pedagang yang ambil, ya harganya di bawah itu. Kalau cangkul sekitar 130 ribu. Pasarannya ya Purworejo dan sekitarnya, sampai lampung juga," imbuhnya.

Sementara itu, pengrajin lain Jiman (33) menceritakan bahwa sebelum menjadi sentra pande besi, di wilayah itu tinggal seorang empu yang dulunya dipercaya berasal dari kerajaan Majapahit yang dikenal sebagai Empu Suro.
Sabit salah satu karya pengarji di PurworejoSabit salah satu karya pengarji di Purworejo Foto: Rinto Heksantoro/detikcom

Empu Suro sendiri merupakan orang kepercayaan kerajaan dalam pembuatan senjata perang hingga peralatan pertanian. Keberadaan Empu Suro itulah yang akhinya mewariskan keahliannya secara turun temurun hingga sekarang.

"Pada jaman dulu, ada empu namanya Empu Suro dari kerajaan Majapahit yang tinggal di wilayah sini. Empu itu ahli membuat senjata dan peralatan pertanian hingga daerah ini sekarang menjadi sentra pande besi," tuturnya sembari menghaluskan bilahan sabit. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads