"Kembali saya jelaskan, seluruh personel intelijen di BIN khususnya, diikat dalam satu sumpah, namanya Sumpah Intelijen. Salah satu poinnya menyebutkan 'demi Allah saya bersumpah akan menjunjung tinggi, Hak Asasi Manusia, Demokrasi, dan Supremasi Hukum'," kata Direktur Perencanaan Pengendalian Kegiatan dan/atau Operasi Deputi Komunikasi dan Informasi BIN, Antonius Hudidaya Bhakti saat berbincang dengan detikcom, Senin (16/4/2018).
Baca juga: Menkominfo Bantah Fitnah Partai Hulk |
Antonius mengatakan jika BIN berpihak pada salah satu calon di pilpres merupakan pelanggaran dalam demokrasi dan supremasi hukum. Dia menegaskan personel BIN tak akan melakukan hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intelijen sering dipersepsikan sebagai sesuatu yang hampa nilai," ucapnya.
Intelijen diharuskan bekerja berlandaskan nilai moral. Karena moral adalah habitat intelijen negara. Selain itu dengan moral dapat terlihat apakah seorang intelijen baik atau buruk.
"Moral tidak sekadar menilai benar atau salah, sebagaimana penilaian hukum. Oleh karena itu, intelijen senantiasa hidup dalam kehidupan setiap bangsa, tempat hidup individu, dan masyarakat Indonesia," terangnya.
Video 20Detik: BIN Junjung Tinggi Netralitas di Tahun Politik
(fiq/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini