BIN: Intelijen Tidak Berpihak pada Capres di 2019

BIN: Intelijen Tidak Berpihak pada Capres di 2019

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Selasa, 17 Apr 2018 06:57 WIB
Direktur Perencanaan Pengendalian Kegiatan dan/atau Operasi Deputi Komunikasi dan Informasi BIN, Antonius Hudidaya Bhakti (Foto: Muhammad Taufiqqurrahman/detikcom)
Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) menegaskan tidak akan berpihak pada calon-calon di pilkada dan bahkan pada calon di Pilpres 2019. Netralitas ini akan dijaga termasuk kepada Presiden Joko Widodo yang telah diusung dalam Pilpres 2019.

"Kembali saya jelaskan, seluruh personel intelijen di BIN khususnya, diikat dalam satu sumpah, namanya Sumpah Intelijen. Salah satu poinnya menyebutkan 'demi Allah saya bersumpah akan menjunjung tinggi, Hak Asasi Manusia, Demokrasi, dan Supremasi Hukum'," kata Direktur Perencanaan Pengendalian Kegiatan dan/atau Operasi Deputi Komunikasi dan Informasi BIN, Antonius Hudidaya Bhakti saat berbincang dengan detikcom, Senin (16/4/2018).


Antonius mengatakan jika BIN berpihak pada salah satu calon di pilpres merupakan pelanggaran dalam demokrasi dan supremasi hukum. Dia menegaskan personel BIN tak akan melakukan hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, isu yang berkembang mengenai operasi intelijen sebagai alat presiden merupakan hal yang keliru.


"Intelijen sering dipersepsikan sebagai sesuatu yang hampa nilai," ucapnya.

Intelijen diharuskan bekerja berlandaskan nilai moral. Karena moral adalah habitat intelijen negara. Selain itu dengan moral dapat terlihat apakah seorang intelijen baik atau buruk.

"Moral tidak sekadar menilai benar atau salah, sebagaimana penilaian hukum. Oleh karena itu, intelijen senantiasa hidup dalam kehidupan setiap bangsa, tempat hidup individu, dan masyarakat Indonesia," terangnya.


Video 20Detik: BIN Junjung Tinggi Netralitas di Tahun Politik

[Gambas:Video 20detik]

(fiq/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads