Kegiatan itu digelar di Kampung Jakcloth, Jalan Slamet Riyadi, Jember. Kegiatan itu bertema 'Mengetuk Pintu Langit', yang dihadiri ratusan kiai sepuh.
"Atas perintah kiai-kiai sepuh, kami mengubah kampanye terbuka menjadi doa akbar bersama. Kami ingin mengetuk pintu langit, untuk mendapatkan rida Allah SWT atas semua upaya dan perjuangan kami selama ini," kata Gus Ipul, Sabtu (14/4/2018).
Di antara ratusan kiai sepuh yang akan hadir, di antaranya adalah KH Zainuddin Jazuli dari Ploso Kediri, KH Kholil As'ad dari Situbondo, KH Anwar Mansur dari Lirboyo Kediri, KH Anwar Iskandar dari Kediri, dan KH Nurul Huda Jazuli dari Ploso Kediri.
Kemudian, KH Miftahul Akhyar dari Kota Surabaya, KH Nawawi Abdul Jalil dari Sidogiri Pasuruan, KH Agus Ali Masyhuri dari Bumi Sholawat Sidoarjo, KH Moh. Hasan Mutawakil Allalah dari Genggong Probolinggo.
Hadir juga KH Fu'ad Jazuli dari Ploso Kediri, KH Idris Hamid dari Pasuruan, dan KH Ubaidillah Faqih dari Langitan Tuban.
Bersama Gus Ipul, Puti dijadwalkan hadir di kegiatan itu. "Saya akan tiba besok pagi di Jember," kata Puti.
Para pimpinan parpol pengusung yakni PKB, PDIP, Gerindra dan PKS juga hadir. "Kami ingin menyatakan, bahwa kami semua ini satu kesatuan. Kami ingin membawa pesan kebangsaan, merajut Merah Putih, untuk kesejahteraan rakyat di Jawa Timur," kata Gus Ipul.
Kegiatan itu dimulai saat ribuan hafiz selesai salat Subuh melakukan khataman Alquran 313 kali. Sampai pukul 13.00 WIB, kemudian dilanjutkan istigasah Qubro. "Kiai-kiai sepuh akan memimpin doa untuk keselamatan bangsa, terutama Jawa Timur," kata Gus Ipul.
Pendamping Gubernur Pakde Karwo 2 periode itu menegaskan, besok hanya sebagai kegiatan doa akbar. Tidak ada kemeriahan musik seperti layaknya kampanye akbar. "Ini murni doa, atas perintah kiai-kiai sepuh," ulang Gus Ipul.
Dalam Pilkada Jawa Timur 2018, setiap kandidat mendapatkan 2 kali jatah kampanye akbar. Pasangan Gus Ipul-Puti Guntur akan mengambil satu di kawasan Tapal Kuda, dengan lokasi di Jember.
Satu kegiatan kampanye terbuka akan dilakukan lagi di kawasan Mataraman, yang masih belum ditentukan format acara dan jadwal waktunya. (ze/iwd)