"Kita sedang melengkapi berkas perkara termasuk mendalami apa yang disebutkan salah satu napi soal aliran dana kemana saja," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/4/2018).
Guna mengusut aliran dana tersebut, polisi berencana memanggil sejumlah pihak yang diduga terlibat. Para saksi akan dijadikan saksi terkait pengakuan dari napi soal aliran dana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi-bagi uang hasil perasan napi kepada wanita diungkap salah seorang napi Lapas Jelekong yang menjadi saksi kunci kasus itu, GN (28).
"Uang dibagi-bagi ke napi lain termasuk ke petugas lapas," ucap GN (28) saat rilis di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).
Pengakuan GN diperkuat oleh pengakuan napi lainnya BY (35). Napi yang punya kedudukan penting di bloknya itu bahkan mengungkap kepada siapa saja uang hasil pemerasan mengalir.
"Ke KPLP (kepala pengamanan lapas), anggota piket sama staf yang lain," kata BY di Mapolrestabes Bandung, Kamis (12/4).
BY bahkan merinci jumlah nominal uang yang harus disetorkan kepada petugas. Untuk KPLP uang yang disetorkan mencapai Rp 13 juta, anggota piket masing-masing Rp 3 juta dan enam orang staf masing-masing Rp 5 juta.
Uang tersebut disetor hanya dari satu 'RW' di blok lapas. Uang disetor setiap akhir pekan.
"Kalau di blok lain ya saya enggak tahu berapa. Ada juga yang langsung per napi setor ke atas," kata BY. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini