Di pasar itu hanya ada satu pedagang yang menjual darah dan dagimg kobra. Pedagang yang menjual darah dan daging ular cobra, memilih lokasi yang berada di pojok serta berdekatan dengan kamar kecil di kompleks Pasar Hewan Ambarawa. Sekalipun lokasi berjualannya berada di paling pojok, namun para pelanggannya silih berganti mencarinya. Sebagian besar masyarakat sudah tahu lokasinya.
Adapun untuk bisa bertemu dengan pedagang ular cobra ini, tidak bisa tiap harinya. Untuk di Pasar Hewan Ambarawa ini bisa ditemui setiap hari pasaran saja yakni hari Pon. Sedangkan selebihnya pelanggan bisa datang langsung di rumahnya di Lodoyong RT 10/RW 05, Ambarawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Terutama menyembuhkan penyakit dalam dan kesehatan serta meningkatkan gairah. Kami mulai berjualan ini sejak 1998 hingga sekarang ini baru tiga kali libur," kata Kardiman (47), saat ditemui di sela-sela melayani pelanggannya di Pasar Hewan Ambarawa, Senin (12/4/2018).
Kali pertama, kepala ular cobra dijepit di tempat yang telah disediakan, kemudian dipotong kepalanya. Selanjutnya, darah dituangkan di gelas plastik hingga bagian ekor ular diangkat agar darah tertampung di gelas semua.
Kemudian, ular dikuliti terus diambil empedu, jantung serta sungsumnya dicampur dalam gelas berisi darah tersebut. Selain itu, diberi perasan jeruk nipis, madu dan minuman berenergi kratingdaeng.
"Untuk darah ular kobra ini kami jual Rp 30 ribu, kemudian dagingnya Rp 10 ribu. Ada yang mencari darahnya, tapi ada yang mencari daging, bahkan dua-duanya," tutur Pak Man, begitu biasa dipanggilnya.
Tadi dia membawa sekitar 85 ekor ular kobra disimpan dalam kantong. Ia pun mencari ular cobra tersebut dari Blora, Gombong, Purworejo hingga Purwokerto. Adapun rata-rata ular yang dijual panjangnya sekitar 120 sentimeter dan berusia 2 tahun ke atas.
"Kami tinggal ambil saja. Terus kalau kulit ular ini diambil orang untuk kerajinan. Pelanggan selain datang ke sini juga ke rumah," ujar Pak Man yang berada di Pasar Hewan sejak pukul 09.30-15.00 WIB.
Saat menjual tadi, salah satu pelanggan yang datang khusus membeli daging ular cobra tersebut berasal dari warga negara Korea. Mereka terlihat membeli 6 ekor daging ular kobra. Selain itu, para pelanggan lainnya yang telah sering membelinyak
"Tiap dua Pon sekali, kami datang ke sini membeli darah ular kobra. Darah ular kobra, empedu, sungsum, yang dicampur madu dan kratingdaeng. Setelah minum ini, kesel-kesel hilang," ujar Arif Setiabudi (39), warga Bawen, itu.
Ia yang bekerja sebagai pengawas bus tersebut sebelumnya membeli jamu seduhan tiap minggunya. Namun semenjak 3 tiga tahun yang lalu, ia berganti dengan meminum darah segar ular kobra.
Hal senada disampaikan Triyono (46), warga Pojoksari, Ambarawa.
"Setelah minum ini rasanya anget, kemudian pernapasan lega dan fit. Kami nggak pernah merasakan demam maupun rematik dan tiap Pon selalu ke sini," tuturnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini