"Tenaga ekstra untuk menjaga 1.954 daerah rawan. Nggak peduli ada pintu atau tidak, di operasi ini harus dijaga," ujar Edi, di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018).
Edi mengungkapkan, penambahan tenaga ekstra pada perlintasan sebidang tersebut untuk mengantisipasi kecelakaan di perlintasan, khususnya di perlintasan sebidang tak berpintu. Ia juga mengaku telah meminta jajarannya untuk melarang kendaraan berat melintas pada perlintasan yang dijaga petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kemungkinan besar terjadi seperti (kecelakaan KA Sancaka) di Madiun. Itu terjadi karena truk terperosok maju nggak bisa, mundur nggak bisa. Sementara kereta api kecepatan 90 km per jam," tuturnya.
Penambahan tenaga ekstra tersebut nantinya akan mendapatkan bantuan dari TNI dan Kepolisian RI (Polri).
"Bantuan Polri TNI kita siapkan 1.602 personil untuk menjaga semuanya," kata Edi.
Selain menyiapkan penjagaan ekstra untuk perlintasan sebidang, juga telah melakukan pengecekan daerah-daerah rawan longsor, banjir, dan tanah amblas. Terutama di Daerah Operasional (Daop) 5 Purwokerto dan Daop 7 Madiun.
"Sudah dilihat kemiringan tanah terlalu tajam sehingga ditrap untuk antisipasi longsor masuk jalur utama," pungkasnya.
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini