Novanto: Menyakitkan, Cap Koruptor Terlanjur Menempel ke Saya

Novanto: Menyakitkan, Cap Koruptor Terlanjur Menempel ke Saya

Aditya Mardiastuti - detikNews
Jumat, 13 Apr 2018 11:34 WIB
Saat membacakan pleidoi, Setya Novanto menuturkan masyarakat Indonesia sudah terlanjur menilainya sebagai koruptor (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Setya Novanto merasa tuntutan hukuman pidana penjara selama 16 tahun tidak adil. Terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP itu mengaku sudah berusaha kooperatif selama proses hukum yang menjeratnya itu, meski menyadari adanya ejekan dari publik.

"Saya menyadari cemoohan, celaan kepada saya dan keluarga," ujar Novanto dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018).


Padahal, Novanto mengaku ingin membantu KPK mengungkap kasus itu lebih jauh dengan mengajukan diri sebagai justice collaborator. Namun pengajuan itu ditolak KPK karena Novanto dianggap tidak kooperatif serta tidak mengakui perbuatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun permohonan justice collaborator saya tidak memenuhi kualifikasi sebagaimana yang dipersyaratkan peradilan, memberikan keterangan signifikan untuk menjelaskan kasus e-KTP, saya berjanji membantu penyidik KPK dan penuntut umum dalam kasus korupsi e-KTP dan mengungkap pelaku-pelaku lain sepanjang yang saya ketahui," ucap Novanto.

Novanto kemudian memamerkan apa yang telah dilakukannya selama menjadi Ketua DPR sebagai prestasi. Namun, menurutnya, cap koruptor saat ini sudah terlanjur melekat padanya.


"Sungguh menyakitkan cap koruptor, pencuri uang rakyat, yang diberikan rakyat Indonesia terlanjur menempel pada saya bahkan sebelum sidang dimulai," ujar Novanto.

Padahal menurut Novanto, selama menjadi Ketua DPR, banyak hal positif yang menurutnya telah dilakukan. Salah satu yang disampaikan Novanto yaitu lobinya pada Raja Salman saat berkunjung ke Indonesia terkait penambahan kuota haji.

"Pada saat kunjungan Raja Salman ke Indonesia, jemaah haji alhamdulilah pemerintah Arab Saudi menyetujui penambahan kuota haji tersebut. Tidak lepas pula dengan Pak Jokowi yang telah mengadakan pertemuan intensif," ucap Novanto.


Video 20Detik: Setya Novanto Menangis Minta Maaf ke Istri dan Anak-anaknya
(dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads