"Dua ekor crowned crane ini lahir pada 16 Februari 2018. Diberi nama Tuareg dan Hamer. Keduanya berasal dari indukan Zaskia dan Diono. Dengan kelahiran Tuareg dan Hamer, jumlah koleksi menjadi 9 ekor," kata Public Relation Officer Taman Safari Prigen Lely Widya Arishandi, Kamis (12/4/2018).
Crowned Crane merupakan satwa omnivora. Mereka mengkonsumsi segala macam makanan mulai dari biji-bijian, serangga, dan binatang kecil lainnya. Namun, untuk bayi Crowned Crane diberikan makanan khusus.
"Saat ini Tuareg dan Hamer diberi makan sayuran seperti sawi, kecambah maupun wortel serta ditambah dengan ulat. Dalam sehari mereka makan hingga tujuh kali karena masih dalam masa pertumbuhan," tuturnya.
![]() |
Dokter Hewan Taman Safari Prigen Nanang Tejo menyampaikan burung Crowned Crane memiliki bulu berwarna hitam dengan warna putih jelas di bagian atas dan bawah sayap. Di atas kepala terdapat jambul atau bulu kaku yang berwarna keemasan menyerupai sebuah mahkota. Di bagian pipi terdapat tonjolan berwarna merah dan putih.
"Burung ini bisa memiliki panjang tubuh dari ekor sekitar 100-105 centi meter, dengan bentang sayap mencapai 200 sentimeter dan berat 3-4 kilogram. Umumnya jantan memiliki tubuh yang relatif lebih besar dari pada betina, namun demikian sangat sulit untuk membedakan antara burung yang jantan dan betina," paparnya.
Sesuai data dari International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), burung Crowned Crane berstatus vulnerable (rentan).
"Jadi kami senang bisa menetaskan burung ini," pungkasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini