"Ya jelas (disediakan Sense Karaoke) itu karena kita temukan di loker, laci, dan tas (karyawan), berarti dari dalam, bukan dari luar," kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (12/4/2018).
Arman menambahkan narkotika-narkotika itu disediakan karyawan Sense Karaoke untuk pengunjung yang menginginkan barang haram tersebut. Hal itu dipertegas dengan penemuan alat isap bong di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka yang ingin pakai narkoba dia bisa beli di dalam yang disediakan oleh karyawan. Saya pastikan ini karyawan adalah waiters langsung dan resepsionis dan ladies escort. Kita temukan juga alat isap sabu bong," terangnya.
Arman menjelaskan karyawan Sense Karaoke, dari waiters, resepsionis, hingga ladies escort, masih menjalani pemeriksaan intensif di kantor BNN. BNN juga masih menyelidiki asal barang-barang haram itu.
"Ini nanti yang kita kembangkan untuk pertanggungjawabkan dan mengetahui siapa yang terlibat dan menyediakan dan pengendali kegiatan ini," jelasnya.
"Kita akan konfirmasi yang kita temukan ini bagaimana asalnya, bagaimana prosesnya siapa yang menyediakan (narkoba)," sambungnya.
Penggerebekan Sense Karaoke dilakukan pada Rabu (11/4). BNN pun kemudian menggeledah setiap sudut ruang karaoke mulai pukul 21.00 hingga 02.00 WIB.
BNN mengamankan 36 pemakai dan pengedar. BNN menyebut 24 pengunjung Sense Karaoke positif narkoba. (ibh/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini