Siap saja tak cukup mengantarkan Prabowo ke gelanggang pemilihan presiden mendatang. Prabowo mesti mendapatkan dukungan dari partai politik pemilik suara hasil Pemilu 2014. Syarat di Undang-Undang Pemilu menetapkan pengajuan ambang batas capres sebesar 20%-25%. Gerindra punya modal 13% perolehan suara Pemilu 2014.
Alhasil, mau tak mau, Prabowo kudu mencari rekan koalisi. Gerindra menyadari soal 'tiket' Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, PKS baru mengatakan secara lisan siap bersama Gerindra di Pilpres 2019. Belum ada deklarasi resmi. Pembahasan soal cawapres masih menjadi fokus dua partai ini yang menyebut diri mereka sebagai koalisi.
PKS menetapkan 9 nama untuk diusung sebagai capres/cawapres. Untuk posisi capres, jika berkoalisi dengan Gerindra, PKS pernah mengatakan mereka menyerahkan kepada Gerindra karena pertimbangan besaran suara Pemilu 2014.
Baca juga: Prabowo Nyatakan Siap Jadi Capres di 2019 |
Jika Gerindra-PKS berkoalisi, Prabowo punya 'tiket'. Di sisi lain, PAN juga dikabarkan merapat ke Prabowo. Kehadiran Ketum PAN Zulkifli Hasan di Rakornas Gerindra memantik spekulasi itu. Namun, buru-buru Zulkifli meluruskan sikap PAN jelang Pilpres 2019.
"Belum (ada keputusan berkoalisi dengan Gerindra). Masih jauh Belanda," kata Zulkifli.
Akankah Prabowo segera mendapat tiket Pilpres 2019? (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini