Pelaku Skimming ATM di Kediri Tertangkap

Pelaku Skimming ATM di Kediri Tertangkap

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Rabu, 11 Apr 2018 18:43 WIB
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Kasus skimming yang sempat membuat resah nasabah bank BRI di Kediri akhirnya berhasil ditangkap. Ada empat pelaku pembobolan yang kini telah diamankan oleh Polres Kediri.

"Beberapa pelaku kita amankan. Tadi sudah bisa melihat sendiri bagaimana modus mereka melakukan pengambilan uang secara ilegal," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai acara Ramah Tamah dengan Perwakilan Perbankan Jawa Timur di Hotel Sheraton Jalan Embong Malang, Surabaya, Rabu (11/4/2018).

Identitas pelaku di antaranya Supeno (43), Nur Mufid (35), Mustofa (49), dan Sujianto (48). Peran keempat tersangka ini antara lain merekrut pemasangan spycam, menggandakan data nasabah, hingga penarikan dan pengambilan uang nasabah dari ATM.

Namun selain keempat tersangka, polisi juga mengaku telah mengantongi tiga nama lagi yang turut berperan dalam aksi kejahatan perbankan tersebut. Di antaranya Ahmad Jazuli alias Lintang dan Wino alias Arjuno yang bertugas mengirim data nasabah yang sudah diolah, dan Mr X sebagai peretas data nasabah. Akan tetapi ketiganya masih dinyatakan buron.

Terkait modusnya, polisi menerangkan bahwa Ahmad Jazuli mengajak Supeno untuk mencari struk ATM khusus mesin merk Hyosung. Lokasi Mesin ATM BRI tersebut berada di DIVA Ngadiluwih, Mesin ATM BRI Pantes, Doho Kediri, dan Mesin ATM BRI di RS Muhammadiyah Kediri. Hal ini dilakukan untuk mengetahui posisi lokasi mesin ATM.

Setelah itu, pelaku memasang alat spycam di bilik-bilik ATM yang terpilih. Dari situ mereka dapat meretas dan menggandakan data nasabah. Data ini kemudian dipindahkan ke rekening mereka sendiri sehingga mereka dapat leluasa mengambil uang nasabah.

Pelaku Skimming ATM di Kediri Tertangkap Foto: Hilda Meilisa Rinanda

Bersama keempat tersangka, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti, yakni 332 Buah Kartu ATM, 4 buah SPYCAM, 1 buah alat MSR (pemindai data), 15 lembar struk bukti transfer, 1 unit mobil Xenia hitam Nopol B 1044 KIM, 4 buah harddisk, 6 buah memory card micro dan 4 buah alat cukit (pinset).

Kapolda Jatim pun menilai kasus ini bisa menjadi pembelajaran, khususnya dari pihak perbankan agar lebih berhati-hati. "Saya sangat setuju untuk segera mengubah itu, sistem magnet dengan chip saja karena lebih safety," kata Machfud.

Menurut Machfud, chip pada kartu ATM bisa menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya kasus skimming. Meski demikian, Machfud mengakui kejahatan seiring waktu selalu berkembang, sejalan dengan perkembangan teknologi.

"Dengan kemajuan teknologi yang ada, nanti mungkin lama-lama juga bisa dipelajari oleh pihak mereka. Zaman dulu nggak ada pencurian kayak gini," tambah Machfud.

Machfud berharap, dengan diungkapnya kasus ini bisa menambah rasa aman masyarakat dan kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan.

"Kalau persoalan skimmingnya sendiri sudah diselesaikan dengan baik, dikelola dengan baik oleh perbankan, sehingga tidak menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat," harap Machfud.

(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.