PPTI pun mengklarifikasi kabar yang beredar tersebut. Pimpinan PPTI, KH Muhammad Adhim, memastikan Agung tidak memiliki hubungan dengan ponpes yang berada di Jalan KH Samanhudi, Laweyan, Solo itu.
"Tidak ada hubungannya dengan institusi kami. Yang bersangkutan memang sering terlihat di kompleks pondok kami, karena tinggalnya tidak jauh dari sini," kata Adhim dalam jumpa pers di Masjid Al-Kahfi kompleks PPTI, Selasa (10/4/2018).
Baca juga: Ditanya soal Duet Jokowi-AHY, Gibran: Cocok! |
Dia menjelaskan bahwa Agung ialah salah satu jemaah kajian milik KH Muhammad Ali. Pria yang akrab disapa Abah Ali itu memang mengajar di PPTI, namun secara pribadi dia juga memiliki majelis di luar PPTI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, perwakilan dari majelis pimpinan Abah Ali, Dian Andrea, membenarkan Agung adalah salah satu jamaah seperti dirinya. Pihaknya mengaku kaget atas adanya kasus tersebut.
Baca juga: Momen Gibran Potongkan Martabak Buat AHY |
"Kita sendiri kaget. Abah Ali sampe kemarin pagi umrah masih bingung kok bisa Agung. Selama ini kesehariannya baik, ikut ngaji, nurut," kata Dian.
Dia menceritakan, memang Abah Ali menampung dan membina orang-orang yang dahulunya kerap melanggar syariat Islam. Sebelum masuk ke majelis Abah Ali, Agung ialah seorang pemakai narkoba.
"Saya pernah dengar pengakuan dari Agung di awal masuk basecamp. Saya tidak tahu mas Agung apakah kepleset lagi. Kalau mas Agung ditangkap sebagai pengedar saya sebenarnya kurang yakin, tapi dengan barang bukti itu, ya wallahu a'lam," tutupnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini