"Ada dua kemungkinan, betul bahwa dia kena jangkar, ketarik, atau memang ada persoalan integritas di situ, misalnya kualitas pipa atau apa. Itu yang harus ditemukan oleh KLHK," ujar Siti di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).
Siti mengatakan KLHK sudah mengambil sampel air di 13 titik tumpahan minyak. Sampel air sedang diteliti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti sudah melaporkan kejadian ini kepada Presiden Joko Widodo. Jokowi meminta tidak terjadi lagi kebakaran di lokasi tersebut akibat patahan pipa.
"Saya sih waktu hari Sabtu melapor ke Bapak Presiden, justru kekhawatiran beliau di masyarakatnya. Artinya, jangan sampai sisa-sisa minyak di kolong bisa keselentik api, bisa kebakaran lagi, itu yang tidak boleh," kata Siti.
"Yang kedua, kita harus selesaikan dulu yang urusan masyarakatnya, kerugian masyarakat. Bencana kepada dia itu yang harus dibicarakan dulu, jadi paralel-lah," imbuhnya.
Sebelumnya, terjadi pencemaran minyak akibat patahnya pipa Pertamina di kawasan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Sabtu (31/3). Luas wilayah yang tercemar mencapai 13 ribu hektare. (dkp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini