"Sisa tumpahan minyak masih ada di perairan namun dengan jumlah yang sudah sangat berkurang dibandingkan beberapa hari sebelumnya," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dalam keterangannya, Kamis (5/4/2018).
Siti menjelaskan, pihaknya hingga saat ini terus memantau kondisi dampak tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Di antaranya hadir pihak Dirjen Penegakan Hukum dan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan (PPKL). Ada juga Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan bersama General Manager Pertamina Balikpapan dan tim Pertamina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Memang masing ditemukan minyak yang relatif masih tebal pada beberapa 'spot-spot' atau kantong-kantong minyak di beberapa lokasi. Kami minta kepada PT Pertamina untuk melakukan upaya pengambilan spot-spot minyak di beberapa titik agar tidak menyebar," ujarnya.
Siti mengatakan, tim Kementerian LHK masih mengambil sampel dan data-data terkait pencemaran akibat tumpahan minyak. Mereka juga melibatkan penyelam dan para ahli terkait.
"Di samping itu pengawas KLHK melakukan pengawasan terhadap sistem penyaluran minyak baik crude oil maupun produk untuk memastikan kepatuhan terhadap perizinan yang ada, guna menjamin keamanan lingkungan," ucapnya.
![]() |
Siti menambahkan, dirinya meminta Pertamina tuntas menangani dampak dari kebocoran pipa gas ini. Warga yang terdampak juga harus dibantu.
"Kami juga meminta kepada GM Pertamina Balikpapan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak, terutama yang berada dekat lokasi kejadian. Di samping dampak adanya minyak di perairan, dampak lainnya adalah lepasnya Volatile Organic Compound (VOC) ke udara yang bau tajam dan mengganggu kesehatan masyarakat," sambung Siti.
Siti berkata, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polda Kalimantan Timur untuk menyelidiki kasus bocornya pipa gas Pertamina ini. (hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini