Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menjelaskan mutasi ini tidak ada kaitannya dengan pandangan Kombes Halim yang berseberangan dengan Pemprov DKI Jakarta soal penataan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Semasa menjabat Dirlantas Polda Metro Jaya, Halim kerap mengkritisi penataan PKL di Jl Jatibaru.
"Dari kacamata kami, Kombes Halim Pagarra berseberangan (dengan Pemprov DKI Jakarta-red). Tapi berseberangannya kan legal. Dia menyampaikan kepentingan-kepentingan dari kacamata lalu lintas. Kan macet. Ada engineering yang kurang pas," kata Iqbal di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal menambahkan, pandangan Kombes Halim yang bersebrangan dengan Pemprov DKI Jakarta terkait penataan Tanah Abang semata-mata demi kepentingan masyarakat. Ditegaskannya mutasi ini tidak ada kaitannya dengan hal tersebut, malah merupakan sebuah promosi.
"(Berseberangan-red) Itu tidak masalah. Tidak ada kasus, malah promosi. Malah Pak Halim ingin programnya menata (lalu lintas) Jakarta dilanjutkan oleh Dirlantas yang menjadi penggantinya nanti," sambung Iqbal.
Baca juga: Dirlantas Polda Metro Jaya Diganti |
Jabatan baru Kombes Halim sebagai Direktur Regident Korlantas Polri diemban polisi berpangkat brigjen. Otomatis dia dipromosikan menjadi jenderal bintang satu.
Mutasi Halim tertuang dalam surat Telegram Rahasia Kapolri Nomor: ST/964/IV/KEP/2018 ter tanggal Minggu (8/4). Posisi Dirlantas Polda Metro akan diisi Kombes Yusuf. (hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini