Awalnya, Hilman membawa Novanto dari gedung DPR untuk melakukan wawancara di stasiun televisi swasta. Novanto saat itu tidak menggunakan mobil pribadi lantaran menghindari wartawan di gedung DPR.
"Kantor telepon lagi sudah tunggu lobi. Telepon lagi kantor saya bilang lagi jalan mau sampai. SN juga tepuk pundak 'lama nggak di MetroTV', saya bilang, 'bentar saja 10 menit', kantor telepon lagi, Novanto tepuk pundak terus nabrak gelap," kata Hilman dalam sidang lanjutan terdakwa dr Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Senin (9/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hilman mengatakan, saat membawa mobil itu, awalnya ia menabrak trotoar, pohon, lalu tiang penerangan jalan. Menurut dia, kondisi mobil itu rusak di bagian depan dan berada di pinggir kali.
"Saya nabrak trotoar dulu, lalu nabrak pohon, dan terakhir nabrak tiang penerangan jalan. Saya keluar pintu tapi di bawah kali, akhirnya saya keluar pakai pintu sebelah kiri," ujar Hilman.
Mobil itu, menurut Hilman, hanya ditumpangi ajudan Novanto, AKP Reza Pahlevi, yang duduk disamping sopir, dan eks Ketua DPR Setya Novanto, yang berada dibangku belakang. Dalam perjalanan, ia melakukan wawancara dengan Novanto dalam kondisi macet.
"Saya pakai live by phone wawancara untuk pembukaan di MetroTV. Kondisi jalan agak macet, jadi jalan berhenti, lalu jalan lagi," tutur Hilman.
Dalam mobil itu, kata Hilman, Novanto tidak mengenakan sabuk pengaman. "Reza pakai sabuk pengaman dan saya pakai. Novanto tidak pakai," ucap Hilman.
Bimanesh Sutarjo didakwa merintangi penyidikan KPK atas Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Bimanesh diduga bekerja sama dengan mantan pengacara Novanto Fredrich Yunadi merekayasa sakitnya eks Ketua DPR itu. (fai/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini