"Yang jadi masalah ini kan warga kita banyak jadi dibawa semua. Tapi memang ya, kenapa sampai menghilangkan nyawa orang, ya jadi salah juga sih," kata Murtomo (57) ketika ditemui detikcom di lokasi kejadian, Minggu (8/4/2018).
"Karena urusannya nyawa kan jadi repot," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Murtomo mengaku tak ada di masjid saat pria itu dipergoki mencuri uang dari kotak amal. Namun, saat terdengar ada keributan, ia segera berlari menuju lokasi.
Setibanya di lokasi, pelaku sudah berada di tangan marbot lain. Pelaku dituntun untuk keluar dari masjid. Beberapa warga yang saat itu baru saja bubar salat subuh kembali ramai mengerubungi pelaku.
Melihat situasi agak memanas, ia menyarankan pelaku dibawa ke polisi. Murtomo juga langsung mendatangi rumah kepala pengurus masjid Ustaz Ahmad Rofii.
Saat ia pergi menyambangi rumah Rofii, pengeroyokan itu kemudian terjadi. Murtomo bersama Rofii pun mendapati pelaku dalam kondisi terkapar ketika kembali masjid. Pelaku tewas bersimbah darah di halaman depan masjid yang hanya merupakan gang sempit.
Hingga saat ini, pelaku pencurian yang tewas itu masih belum diketahui identitasnya. Pelaku, sebut Murtomo, sempat mengaku merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat. Namun, kebenarannya tak bisa dikonfirmasi lantaran pelaku sama sekali tak membawa tanda pengenal.
"Ditanya darimana, dia ngaku dari Sukabumi. Dicek di kantongnya nggak ada apa-apa," ujarnya.
"Ditanya sudah berapa kali kayak gini (mencuri kotak amal), ngakunya sudah empat kali," sambung Murtomo.
Kasus ini masih diselidiki polisi. 10 saksi sudah diperiksa.
(tsa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini