Cerita Warga soal Pencuri Kotak Amal yang Tewas Dikeroyok

Cerita Warga soal Pencuri Kotak Amal yang Tewas Dikeroyok

Tsarina Maharani - detikNews
Minggu, 08 Apr 2018 16:37 WIB
Foto: TKP pengeroyokan pencuri kotak amal di Cengkareng. (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Warga Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku tidak mengenal pencuri kotak amal masjid Jami' An Nur yang tewas dikeroyok. Pelaku disebut bukan warga Kapuk.

Seorang warga sekitar, Ribut (42) mengaku menyaksikan saat korban sudah terkapar di depan masjid usai dikeroyok. Darah terlihat keluar dari mulut dan kepala.

"Kalau saya datang dari awal, saya amanin. Kasihan ngeliatnya dia (pelaku) itu," ujar Ribut saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (8/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia menyesalkan mengapa warga menghajar pelaku hingga tewas. Menurut Ribut, persoalan itu bisa diselesaikan baik-baik.

Lain lagi cerita Berno (59) yang sempat salat subuh di hari kejadian. Namun, Berno langsung pulang usai salat dan mengatakan tak melihat ada gerak-gerik mencurigakan dari jemaah tertentu.

"Saya salat subuh selesai, langsung pulang tidak tahu ada kejadian itu. Tapi pas saya selesai mandi dan lagi sarapan kedengaran ada ramai-ramai," ujarnya.

Saat keributan terjadi, Berno mengaku tak tertarik mengecek tempat perkara kejadian (TKP). Sebab, ia harus segera berangkat kerja.

"Saya nggak terlalu tertarik karena itu cuma kotak amal, saya pikir ya sudah itu pencurian kecil. Mungkin orang susah. Kedua, saya mau berangkat kerja," kata Berno.


Berno juga mengatakan pelaku bukan warga Kelurahan Kapuk. "Bukan (warga sini). nggak kenal," ujarnya.

Pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu (7/4) subuh di Jalan Kapuk Raya, Cengkareng. Awalnya korban terlihat ikut salat, namun saat jemaah sudah meninggalkan masjid, korban tak kunjung pergi.

Saat marbut masjid sedang bekerja di depan masjid, korban pun mencongkel kotak amal. Aksinya kepergok dan berujung pengeroyokan oleh warga.

Saat ini jenazah korban masih diidentifikasi. Menurut penuturan warga sekitar, korban sempat mengaku sebagai warga Sukabumi, Jawa Barat. Namun, pengakuannya itu tak bisa terkonfirmasi lantaran korban tak membawa tanda pengenal.

(tsa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads