"Elektabilitas presiden Joko Widodo untuk 2019 kita lihat juga sangat baik. Kalau orang mengatakan perbandingan elektabilitas SBY 2007-2008 dan Jokowi 2017, simulasi 2 kandidat, kadang lembaga survei suka nakal dibikin 3 atau 10 ya nggak ketemu. Kita bikin 2 ya posisinya Presiden Joko Widodo 64 persen pada waktu yang lalu presiden SBY 50 persen, artinya presiden Joko Widodo leading," kata Luhut di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita ambil sampling elektabilitas presiden Joko Widodo sangat tinggi di Jawa Timur, 73,7 persen," ujar Luhut.
Selain soal elektabilitas Jokowi, Luhut juga menyatakan PDIP lebih memiliki kedekatan dengan pemilih. Ia pun menyatakan Golkar harus bisa mengalahkan hal tersebut.
"PDIP itu 42 persen, Golkar 13 persen. Ini harus kita perbaiki, Golkar diperbaiki. Ya PDIP harus manfaatkan," ucapnya.
Menanggapi pemaparan Luhut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan elektabilitas bukanlah hal yang utama. Alasannya, survei bisa berubah setiap saat.
"Tapi yang pasti PDI Perjuangan akan selalu bekerja keras untuk menyukseskan pemerintahan Jokowi, sehingga rakyat bisa merasakan dampaknya," ujar Hasto.
(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini