Kementerian Kesehatan Palestina tidak menyebutkan identitas pria Palestina yang tewas. Namun seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/4/2018), disebutkan bahwa dia meninggal di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza setelah menjadi sasaran serangan udara Israel di dekat perbatasan pada Kamis pagi waktu setempat.
Sementara itu, militer Israel menyatakan, sebuah pesawatnya telah "menargetkan seorang teroris bersenjata di dekat pagar keamanan". Militer Israel menyatakan, pihaknya "tak akan membiarkan bahaya apapun bagi keamanan warga sipil Israel." Tidak dijelaskan lebih rinci apakah serangan itu dilakukan oleh sebuah pesawat tak berawak (drone) atau pesawat lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Israel telah didesak oleh Uni Eropa dan Sekjen PBB Antonio Guterres untuk melakukan penyelidikan independen atas bentrokan maut tersebut. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak desakan tersebut dan membela tindakan para tentaranya. Netanyahu menyatakan, para tentara Israel melepaskan tembakan ketika dianggap perlu untuk mencegah serangan, upaya-upaya untuk menyusup dan merusak pagar perbatasan.
Namun otoritas Palestina menyatakan para demonstran telah ditembaki meski tidak menimbulkan ancaman bagi para tentara Israel. Aksi demo besar-besaran di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel, dijadwalkan akan kembali digelar pada Jumat (6/4) besok. (ita/ita)