Salah seorang peserta ritual, Toha (33) mengaku trauma ikut ritual penyembuhan penyakit bersama 14 orang tersebut. Dia mengaku 14 orang itu terdiri dari 10 laki-laki dan 4 perempuan. Saat itu rombongan berangkat pada hari Minggu (1/4) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Pokoknya ngeri sekali waktu itu. Saya benar-benar kapok dan tidak mau lagi ikut-ikutan ritual kayak gitu," kata Toha usai dimintai keterangan di Mapolsek Kencong, Kamis (5/4/2018).
Toha sendiri mengaku awalnya tidak tahu jika keberangkatan rombongan ke Paseban untuk melakukan ritual penyembuhan penyakit. Pria yang berprofesi sebagai tukang ojek ini mau berangkat karena ongkos ojeknya sesuai.
"Saya hanya diajak dan saya juga tidak tahu jika hendak diajak ke pantai Paseban untuk ritual penyembuhan penyakit salah satu pasien Bindereh Kusnan," ucap Toha.
![]() |
Menurut Toha, rombongan sampai di pantai Paseban sekitar pukul 22.00 WIB. Sekitar pukul 01.00 WIB, Senin (3/4) dini hari, ritual dilakukan dengan dipimpin Bindereh Kusnan (30) yang dikenal sebagai praktisi supranatural. Ritual dilakukan untuk penyembuhan penyakit yang diderita Alma (25), salah seorang perempuan yang juga ikut dalam rombongan.
Dalam ritual itu, 10 laki-laki berjalan ke bibir pantai dan melepas baju. Setelah itu, 10 orang tersebut bergandengan tangan hingga terjangan ombak air laut membasahi lutut.
Namun tak berselang lama, hal di luar dugaan terjadi. Tiba tiba ombak besar datang langsung menerjang hingga semuanya terseret ombak. Mereka pun berteriak histeris. 4 Orang sempat tenggelam, salah satunya adalah Toha. Beruntung dia berhasil menyelamatkan diri.
"Saya berusaha sekuat tenaga berenang menyelamatkan diri. Alhamdulillah berhasil," katanya.
Sementara temannya bernama Supri (45) dan Ahmad (22) ditemukan pukul 05.00 WIB sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Sedangkan jasad Sunari (26) ditemukan sekitar 5 mil arah timur dari lokasi kejadian, Rabu (4/4/2018) petang.
![]() |
"Kita sebelumnya mendapat informasi dari warga sekitar pukul 16.00 WIB dan kita tindaklanjuti. Sekitar pukul 18.00 WIB jenazah berhasil kami evakuasi dari titik Tempat Kejadian Musibah (TKM ) 5 mil arah timur," kata komandan tim pencarian dari Basarnas Jember Jefriyanzah.
Saat ditemukan, lanjut pria yang karib disapa Jefri ini, jasad Sunari dalam posisi tengkurap. Kondisi jenazah juga masih utuh. "Memang ada luka memar. Tapi secara keseluruhan masih utuh, Alhamdulillah," ungkapnya.
Namun karena sudah sekitar tiga hari berada di lautan, tubuh Sunari mulai menyebarkan bau menyengat. "Memang mulai menebarkan bau menyengat, karena mayat sudah tiga hari," kata Jefri. (fat/fat)