Cek 4 SMA Bandung, Tim Klarifikasi: Sangat Mungkin USBN Bocor

Cek 4 SMA Bandung, Tim Klarifikasi: Sangat Mungkin USBN Bocor

Mukhlis Dinillah - detikNews
Selasa, 03 Apr 2018 21:34 WIB
Kertas mirip soal dan kunci jawaban USBN 2018 di Jabar yang diduga bocor. (Foto: Dok.FAGI Kota Bandung)
Bandung - Tim klarifikasi bentukan Disdik Jabar menyimpulkan kemungkinan besar terjadi kebocoran dalam pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 tingkat SMA di Kota Bandung. Kesimpulan tersebut berdasarkan temuan fakta-fakta tim klarifikasi di lapangan.

Ketua Tim Klarifikasi Husen Erhasan menuturkan sudah mengecek langsung empat sekolah di Kota Bandung terdiri SMA 20, SMA 16, SMA 3 dan SMA 5. Keempat sekolah tersebut mencuat dalam laporan Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Kota Bandung.

"Kami sudah melakukan klarifikasi terhadap empat sekolah yang sebelumnya disebut-sebut ada dugaan kebocoran USBN berdasarkan pertemuan FAGI dengan Komisi V (DPRD Jabar), beberapa waktu lalu," kata Husen saat dihubungi via telepon genggam, Selasa (3/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia menuturkan berdasarkan penelusuran di SMA 20, kepala sekolah dan guru-guru sudah mengantisipasi setelah adanya informasi kebocoran soal dan kunci jawaban USBN 2018. Salah satunya dengan mengganti soal utama dengan cadangan untuk mengecoh adanya kebocoran.

"Sejak hari Sabtu oleh mereka karena adanya isu kebocoran itu langsung diganti dengan soal cadangan. Soalnya juga diacak supaya mengecohkan, siapa tahu anak-anak mendapatkan sejenis bocoran," jelasnya.

Selain itu, menurut Husen, hasil ujian dari para anak didik masuk kategori normal. Ada beberapa yang mendapatkan nilai sempurna, namun murid-murid tersebut memang termasuk menonjol prestasinya.

"Kurvanya normal, nilai menyebar dari kecil ke besar, ada memperoleh nilai 100 tapi tidak banyak, tetapi hasilnya tidak menggambarkan di situ ada terjadi kebocoran soal yang masif. Yang dapat 100 juga memang siswa menonjol," ucap Husen mengungkapkan.


Tak berbeda dengan SMA 20, penelusuran ke SMA 16 pun menunjukkan hasil yang normal. Nilai-nilai para siswa tidak ada yang mengalami peningkatan signifikan, terkecuali bagi yang menonjol sejak awal.

Selain itu, pihak sekolah membuat dua paket soal untuk menghindari aksi saling contek dan kebocoran soal. Bukan hanya itu, sambung dia, panitia memperketat penggunaan telepon genggam.

"SMA 16 juga mengakui tahu isu kebocoran dari media massa. Semua siswa juga diberikan pengarahan khusus agar tidak percaya kebocoran soal. Memperketat aturan handphone dan dibagi dua paket soal," tuturnya.

Menurut Husen, temuan di SMA 3 dan 5 sama dengan dua SMA sebelumnya. Pihak sekolah telah mendengar adanya kebocoran soal USBN, sehingga sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi agar siswa tidak terhasut dengan adanya informasi menyesatkan tersebut.

"Selama pelaksanaan USBN di masing-masing sekolah itu tadi yang kita kunjungi di SMA 20, 16, 5, dan 3 itu semua HP dikumpulkan," ucap Husen.

Isu kebocoran itu baru menguat setelah adanya laporan dari salah satu SMA yang mendapati siswanya mencontek saat ujian mata pelajaran Geografi. Pengawas menemukan telepon genggam yang disembunyikan di bawah kertas ujian.

"Terus di dalam handphone-nya itu terlihat kartu soal. Tapi yang bersangkutan ini belum sempat menyelesaikan ujiannya, karena keburu ketahuan oleh pengawas," ujarnya.


Pengawas lalu menginterogasi sang siswa dan diketahui kartu soal tersebut didapat dari salah satu grup Line. Namun, diketahui grup tersebut tidak sama dengan yang ditemukan FAGI Kota Bandung yang diberi nama peserta USBN se Jabar.

"Ternyata setelah ditanya oleh pengawas, dia mendapatkannya dari sebuah grup Line. Siswa itu mendapatkan nilai nol untuk mata pelajaran pada saat itu. Nanti anak itu ikut USBN ulang, kebijakannya seperti itu," kata Husen.


Berdasarkan hasil temuan-temuan tersebut, pihaknya menyimpulkan kemungkinan besar terjadi kebocoran. Namun, Tim Klarifikasi menunggu hasil penyelidikan dari polisi untuk memastikan kebenaran kebocoran tersebut.

"Pihak kepolisian kan sedang bekerja juga ya, biar nanti mereka saja yang (menyimpulkan) karena punya kompetensi untuk itu. Kalau saya disini mengatakan sangat mungkin terjadi kebocoran," ujar Husen. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads