Awalnya Sandiaga menceritakan ada ibu-ibu yang salah memanggil namanya dengan panggilan Anies. Padahal ibu tersebut telah diberitahu jika namanya Sandiaga, tetapi ibu tersebut bersikukuh memanggilnya Anies-Sandi.
"Jadi nama pak Anies bergema itu saya rasayakan sendiri dari tadi saya ditarik-tarik. Pak Anies pak Anies gitu, di Solo juga gitu. Sama teman-teman di tim kan bilang ini Pak Sandi, ini Pak Sandi. 'Iya, Anies-Sandi kan'. Jadi nama pak Anies itu sudah melekat dan mereka mungkin melihat dengan jelas citra pak Anies di DKI. Nama Pak Anies sendiri setelah Pilkada semakin terkenal," kata Sandiaga, di Ropisbak Ghifari, Jatiwaringin, Jakarta Timur, Minggu (1/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya sah-sah saja jika ada pihak menawarkan Anies sebagai Cawapres. Sandiaga menilai Anies merupakan putra terbaik bangsa.
"Saya rasa sah-sah saja kalau elit partai baik Gerindra maupun elemen masyarakat mencoba menawarkan pak Anies sebagai salah satu pimpinan di Indonesia karena sekarang dia adalah putra terbaik bangsa," ungkap Sandiaga.
Ia mengatakan kinerja Anies sebagai Gubernur DKI juga dipantau oleh seluruh rakyat Indonesia. Namun Sandiaga mengatakan Anies masih fokus di Jakarta bersamanya hingga 5 tahun periode kepemimpinannya berakhir.
"Kerjanya di DKI akan terproyeksikan sebgai kinerja yang dipantau secara nasional. Janjinya pada saya sampai 5 tahun, tapi kalau desakan masyarkat tinggi dengan hasil kinerjanya malah menjadi sosok yang diminati untuk maju. Untuk saya dia tepat fokusnya masih di Jakarta," kata Sandiaga.
"Jadi kalau fokusnya di Jakarta baik, tentunya baik buat kita dan Jakarta karena terproyeksikan di nasional. Para pengambil keputusan koalisi yang nanti pak Prabowo coba usung memutuskan, imbuhnya. (yld/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini