Awalnya, Suparti mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari guru SD di kawasan Surabaya Barat yang mendapati laporan tentang kebiasaan DS (11) yang sering tidur di saat jam sekolah. Kemudian sang guru berkonsultasi dengan orang tua DS untuk dilakukan tes urine.
"Setelah kita tes urine hasil positif mengandung methamphetamine. Kami telah merehabilitasi anak usia di bawah umur yang merokok menggunakan vapor tersebut," kata Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (1/4/2018).
Dari hasil pemeriksaan, DS mengunakan vapor berbahan zat methaphetamine tersebut dilakukan bersama-sama dengan temannya saat di luar sekolah.
"Kita masih menyelidiki, karena pemasoknya ini ternyata orang dewasa," kata Suparti.
Suparti menambahkan temuan ini saat dilakukan razia tertutup beberapa waktu lalu. Saat di salah satu sekolah di kawasan Surabaya Barat.
"Besok akan kita cek di sekolahnya, darimana asal vapor tersebut. Karena yang bersangkutan masih sekolah, maka rehabilitasinya rawat jalan," ungkap Suparti.
Mantan Kasubag Humas Polrestabes Surabaya mengimbau kepada para orang tua agar lebih waspada. Selain itu harus lebih dekat lagi bersama dengan anaknya. Sebab ketika ada perubahan pada anak, bisa cepat terdeteksi.
"Masyarakat terutama orang tua harus lebih dekat dengan anak-anaknya. Agar bisa tahu secara dini perubahan-perubahan perilaku putranya. Misalnya saat pulang telat, malas makan, malas belajar, banyak temannya yang tidak dikenal atau bukan teman sesekolahnya," imbuh Suparti. (fat/fat)