"Kalau dibilang perampokan, tidak ada barang korban yang hilang. Semua barang korban masih utuh saat ditemukan," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Faruk kepada detikcom, Minggu (1/4/2018).
Faruk juga menepis dugaan korban diperkosa. Faruk mengatakan, hasil autopsi jenazah tidak ada tanda-tanda kekerasan pada kemaluan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemaluan korban sudah di-swipe, tidak ada bekas bercak sperma dan tidak ada robekan perlukaan baru," imbuhnya.
Faruk menegaskan kembali, korban meninggal karena terpeleset ke dalam got di lokasi. Kondisi korban yang sedang terpengaruh minuman keras dan narkotika membuat korban tidak bisa menyelamatkan diri dari dalam got.
"Korban sedang teler berat, ini dikuatkan dari keterangan teman-temannya dan juga hasil visum, kemudian korban terpeleset. Dalam kondisi teler berat itu, korban tidak bisa bangun sehingga dia tewas karena ada lumpur selokan masuk ke paru-parunya," papar Faruk.
Polisi telah memeriksa keluarga dan teman-teman korban. AS, seorang driver taksi online yang terakhir mengantar korban ke lokasi juga telah dimintai keterangan.
"Awalnya kami memang mencurigai driver taksi online ini ada kaitannya dengan kematian korban, namun setelah kita lakukan pemeriksaan mendalam, driver ini tidak ada kaitannya dengan korban," jelas Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Eko Hadi Santoso.
(mei/dha)