PKS: Kata Bangsat Tak Patut Diucapkan Dewan Meski di Rapat DPR

PKS: Kata Bangsat Tak Patut Diucapkan Dewan Meski di Rapat DPR

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 29 Mar 2018 12:47 WIB
Almuzzammil Yusuf / Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf menilai kata bangsa kurang patut dipakai dalam rapat DPR. Hal itu terkait makian anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan terhadap Kementerian Agama (Kemenag).

"Arteria Dahlan itu rekan saya, anggota DPR yang aktif, kritis dan vokal. Dan kritiknya banyak yang bagus-bagus. Tapi penggunaan kata 'bangsat' saya kira kurang patut dalam persidangan di DPR," kata Muzammil saat dihubungi detikcom, Kamis (29/3/2018).

Muzammil menyerahkan kepada pihak terkait soal adanya saran agar Arteria meminta maaf atas makiannya itu ke Kemenag. Menurutnya, lebih bagus masalah tersebut diselesaikan secara baik-baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tentang sebaiknya beliau meminta maaf atau tidak, itu sepenuhnya kembali ke yang bersangkutan, atau fraksinya atau juga sikap Kemenag. Bagus jika bisa mereka selesaikan baik-baik," ujar anggota Komisi II DPR itu.

Sebelumnya, Arteria meminta kejaksaan turun tangan menindak travel umrah bodong dalam rapat dengar pendapat antara Kejaksaan Agung dengan Komisi III DPR, Rabu (28/3) kemarin. Saat menyampaikan pendapat, ada kata bangsat yang diucapnya.

"Yang dicari jangan kayak tadi Bapak lakukan inventarisasi, pencegahannya, Pak. Ini Kementerian Agama bangsat, Pak, semuanya, Pak!" tuding Arteria.

Arteria kemudian menyatakan kata bangsat itu bukan ditujukan kepada Kementerian Agama (Kemenag) ataupun Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Pernyataan itu Arteria tujukan untuk oknum di Kemenag yang dianggap membiarkan kasus penipuan travel umrah terjadi.


Sementara, Menag Lukman Hakim Saifudin menyarankan Arteria untuk meminta maaf. Dia mengatakan, banyak jajaran Kemenag yang marah atas ucapan Arteria.

"Saran saya, agar tak menimbulkan permasalahan yang makin rumit, sebaiknya yang bersangkutan bersedia menyampaikan permohonan maaf atas ungkapannya itu," sebut Lukman.

[Gambas:Video 20detik]

(haf/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads