PPP: Tak Patut Anggota DPR Memaki Bangsat

PPP: Tak Patut Anggota DPR Memaki Bangsat

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 29 Mar 2018 11:48 WIB
Foto: Wasekjen PPP Achmad Baidowi sebut makian bangsat tak pantas. (Andhika Prasetia/detikcom).
Jakarta - Wasekjen DPP PPP, Achmad Baidowi menganggap kata bangsat tak patut digunakan oleh anggota DPR. Ini menyusul makian anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan kepada Kementerian Agama (Kemenag).

"Menggunakan kata bangsat dalam rapat resmi kurang patut dan kurang elok. Silakan mengkritik tapi tak perlu pakai kata bangsat karena itu bahasa serampangan. Masih banyak cara mengkritik tanpa mengumpat," kata Baidowi kepada wartawan, Kamis (29/3/2018).

Ia menyadari anggota DPR punya hak imunitas dalam melaksanakan tugas. Namun, menurut pria yang akrab disapa Awiek ini, anggota DPR harus memberi contoh penggunaan kata yang baik bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video 20detik]



"Jangan sampai karena memiliki hak imunitas, anggota DPR bisa mengeluarkan kata-kata kasar. Sebaiknya kita memberikan contoh yang baik kepada masyarakat," ujarnya.

Menurut Awiek, kata bangsat juga kurang tepat digunakan meski sebagai ungkapan kekesalan karena kasus travel umrah bodong. Dia menyatakan Kemenag telah mengambil langkah untuk mencegah kasus travel umrah bodong terulang.

"Jika tudingan 'bangsat' terkait kasus umrah, bukankah tinggal dilakukan penyidikan terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran? Bukankah Kemenag sudah melakukan antisipasi ke depannya dengan tiga skema yang sudah disiapkan?" ucap Awiek.


"Lalu yang sudah terjadi dilakukanlah penindakan terhadap oknum yang saat ini bergulir di persidangan. Silakan saja diawasi proses persidangannya dan jika ada kejanggalan tinggal dilaporkan. Hal itu lebih solutif daripada sekedar keluar kata 'bangsat' yang bisa menimbulkan kegaduhan baru," sambung anggota Komisi II DPR itu.

Sebelumnya, anggota komisi III DPR Arteria Dahlan meminta kejaksaan turun tangan menindak travel umrah bodong dalam rapat dengar pendapat antara Kejaksaan Agung dengan Komisi III DPR, Rabu (28/3) kemarin. Saat menyampaikan pendapat, ada kata bangsat yang diucapnya.

"Yang dicari jangan kayak tadi Bapak lakukan inventarisasi, pencegahannya, Pak. Ini Kementerian Agama bangsat, Pak, semuanya, Pak!" tuding Arteria.

Ia kemudian menyatakan kata bangsat itu bukan ditujukan kepada Kementerian Agama (Kemenag) ataupun Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Pernyataan itu Arteria tujukan untuk oknum di Kemenag yang dianggap membiarkan kasus penipuan travel umrah terjadi.

PPP: Tak Patut Anggota DPR Memaki BangsatFoto: Arteria Dahlan. (Ari Saputra/detikcom)

"Pernyataan saya, jadi dipahami betul. Pernyataan saya itu ditujukan kepada oknum Kemenag yang sudah berkali-kali kita ingatkan. Saya ini kan (pernah di) Komisi VIII," kata politikus PDIP tersebyt saat dikonfirmasi.

Sementara, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyarankan Arteria untuk meminta maaf. Dia mengatakan, banyak jajaran Kemenag yang marah atas ucapan Arteria.

"Saran saya, agar tak menimbulkan permasalahan yang makin rumit, sebaiknya yang bersangkutan bersedia menyampaikan permohonan maaf atas ungkapannya itu," sebut Lukman. (haf/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads