"Kondisinya sudah mati, sudah membusuk," kata Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Suko Wardono, saat dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (29/3/2018).
Paus ini ditemukan nelayan mati terdampar di wilayah Pantai Tabuan, Batu Dagong, Desa Kuang Rundun, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, NTB, Rabu (28/3) kemarin. Suko memperkirakan paus ini sudah mati sekitar 4 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Suko, petugas dari BPSPL Denpasar-Wilayah Kerja NTB sudah datang ke lokasi melakukan evakuasi. Dari hasil pengamatan, menurutnya paus ini panjangnya sekitar 10 meter dengan bobot 10 ton.
Hingga hari ini evakuasi masih dilakukan. Menurut Suko, informasi terakhir paus itu sudah berada di pantai. Saat ini petugas sedang berupaya untuk mengubur paus itu dengan menggunakan alat berat.
![]() |
"Mau kita evakuasi, mungkin mau dikubur, kita sedang cari alat berat untuk mengubur," ucapnya.
Suko belum dapat memastikan penyebab matinya paus sperma itu karena harus lebih dulu diteliti. Namun umumnya paus mati karena faktor cuaca, sakit, kemudian terpisah dari kawanannya dan mati.
"Ya, mudah-mudahan hari ini clear, itu kan juga baunya ke mana-mana, itu kalau nggak segera ditangani bisa menular, berpotensi untuk menyebarkan penyakit ke manusia," sambungnya. (hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini