Mbah Semi (75) warga RT 01/RW 04, Desa Hulosobo, Kecamatan Kaligesing bertahan hidup dengan keterbatasan fisik dan ekonomi. Sehari-hari, nenek yang belum pernah menikah itu tinggal di rumah kayu reyot peninggalan orang tuanya dahulu.
Meskipun memiliki kondisi fisik tak sempurna, Mbah Semi tetap tabah dalam menjalani kehidupan. Tangan kanannya lumpuh sejak kecil dan kaki sebelah kanan juga tidak tumbuh dengan normal sehingga terlihat lebih kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dengan keadaan yang seperti itu, aktivitas sehari-hari pun jadi terganggu. Namun ia sangat bersyukur karena selalu diberi kesehatan dan jarang sekali sakit. Sesekali ia pergi ke kebun yang tak jauh dari rumahnya untuk memetik daun singkong dan tanaman lain untuk dimasak.
Diwawancara terpisah, Kepala Desa Hulosobo, Ngatiyah mengungkapkan bahwa pihak desa dan para tetangga pun sering memberikan bantuan kepada Mbah Semi yang tidak bekerja itu. Meski belum bisa memberikan bantuan bedah rumah, namun pihak desa mengaku tetap memperhatikan Mbah Semi.
"Para tetangga juga sering ngasih bantuan. Dari pemerintah juga ada bantuan rastra, selain itu juga ada program bantuan dari PKK untuk lansia meskipun cuma setahun sekali. Kalau rumah memang belum diperbaiki dengan pertimbangan nanti malah nggak kepakai rumahnya kalau sudah tidak ditempati lagi oleh Mbah Semi, karena Mbah Semi kan nggak punya anak," tuturnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini