Sebulan Bertugas, Tim Pemburu Harimau Bonita Di-rolling

Sebulan Bertugas, Tim Pemburu Harimau Bonita Di-rolling

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Senin, 26 Mar 2018 14:38 WIB
Tim pemburu harimau Bonita (ist.)
Pekanbaru - Sepuluh anggota tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau diganti karena sudah sebulan bertugas. Setidaknya 10 petugas itu kini ditarik dari lapangan.

"Ada 10 anggota kita hari ini kita rolling dengan tim yang baru. Mereka sudah bekerja di lapangan sejak 28 Februari lalu," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mulyo Hutomo dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (26/3/2018).


Hutomo menjelaskan timnya sudah berada di lokasi sejak 4 Januari 2018, yang bertugas mengevakuasi harimau Bonita. Namun hingga kini belum juga berhasil. Sebelumnya sudah ada pergantian dari Januari hingga Februari. Pergantian tim ini untuk penyegaran setelah sebulan lamanya 'memburu' Bonita. Dalam tim yang di-rolling ini juga ada tim medis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk penyegaran jadi kita rolling dengan yang baru. Biar tidak ada kejenuhan di lapangan, jadi ya keluar sebentar dari lokasi itu," kata Hutomo.

Menurut Hutomo, pergantian tim di lokasi itu dilakukan hari ini. Tim BBKSDA Riau hari ini sudah berangkat dari Pekanbaru menuju lokasi konflik di Desa Tanjung Simpang, Kec Pelangiran, Kab Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

"Sesampainya tim dari Pekanbaru di lokasi, tim yang lama langsung bergeser meninggalkan lokasi," kata Hutomo.

Sudah hampir tiga bulan tim BBKSDA Riau mencari harimau liar Bonita untuk dievakuasi dari lokasi. Ini sehubungan Bonita sudah menyerang dua warga hingga tewas.

Korban Bonita adalah Jumiati, yang tewas diterkam pada 3 Januari, dan Yusri, pada 10 Maret 2018. Untuk mengevakuasi Bonita dari lokasi konflik ternyata bukan hal yang mudah. Bonita selalu lolos dari incaran tim terpadu, yang kini dibantu Polres dan Kodim Inhil, ditambah aktivis lingkungan dan warga.

Bonita sempat ditembak bius, tapi berhasil lolos. Kini Bonita bersembunyi di kawasan hutan green belt di tengah perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation. Bonita kini menyadari sedang dicari tim, sehingga sudah sepekan ini harimau tersebut tidak keluar dari kawasan green belt yang luasnya hanya sekitar 10 hektare itu.

[Gambas:Video 20detik]

(cha/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads