"Namun jerat yang kami perbolehkan dipasang hanya dalam bentuk benang nilon," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo, Sabtu (24/3/2018).
Hutomo mengatakan warga Dusun Sinar Danau, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dilibatkan untuk memasang jerat. Jerat benang itu dipasang di area jelajah Bonita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bonita saat ini sudah tidak berada di perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation. Bonita tiga hari terakhir ini masuk ke kawasan hutan green belt yang ada di tengah kebun. Luas green belt itu sekitar 10 hektare.
Kawasan green belt ini menjadi rumah bagi Bonita. Hingga kini Bonita belum terlihat keluar dari kawasan tersebut.
Harimau Bonita ini telah menyerang dua orang hingga tewas. Korban pertama adalah Jumiati, karyawan perkebunan sawit, yang tewas pada 3 Januari 2018. Korban kedua, Yusri, tewas diserang pada 10 Maret 2018.
Baca juga: Harimau Bonita Sadar Dirinya Sedang Dicari |
Sejak konflik pertama kali terjadi, tim BBKSDA Riau bersama tim lainnya, TNI/Polri dan aktivis lingkungan, sudah berusaha menangkap Bonita selama dua bulan ini. Sepekan yang lalu, Bonita sudah berhasil ditembak bius, tapi akhirnya lolos kembali. (cha/aan)