Tantowi sempat menyatakan kedatangan Jokowi 'disambut' demo dari Kelompok Separatis Papua (KSP). Namun Demo tersebut diredam dengan riuhnya sambutan masyarakat Indonesia di Selandia Baru.
"Setiap kali demo selalu tenggelam dalam hingar bingar warga Indonesia yang jumlahnya lebih banyak dan suara lebih kencang yang menyambut dan mengelu-elukan Presiden di manapun beliau berada," kata Tantowi, Selasa (20/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Selandia Baru isu Papua dimainkan oleh orang itu-itu saja dengan isu itu-itu saja. Dan penduduk Selandia Baru sendiri tidak menaruh perhatian ke mereka," ujar politikus Golkar ini.
Dalam pertemuan bilateral dengan pemerintah Selandia Baru, Indonesia menjelaskan beberapa hal terkait kebijakan luar negeri seperti konflik kemanusiaan hingga persoalan ekonomi. Hadir Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam pertemuan bilateral itu.
Dalam kunjungan ke Selandia Baru, Jokowi juga sempat berdialog bersama 30 mahasiswa Papua yang mewakili total 150 pelajar dan mahasiswa asal Papua yang ada di sana. Tantowi mengatakan Jokowi mengapresiasi inisiatif KBRI Wellington dalam menampilkan potensi para pelajar.
Namun beberapa hari kemudian, tepatnya Minggu (25/3), editor politik New Zealand Herald bernama Audrey Young menulis artikel berjudul 'Visiting leaders show disrespect by failing to share platform with Jacinda Ardern'.
Young pada intinya menulis Jokowi melakukan tindakan yang tidak menghormati Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dengan tidak melakukan konferensi pers bersama usai pertemuan.
Dubes Tantowi mengatakan pihaknya sangat kecewa dengan isi artikel tersebut. Menurutnya apa yang ditulis Young tidak sesuai fakta dan tanpa konfirmasi.
"Kami kecewa tulisan yang dibuat berdasarkan asumsi si penulis tersebut telah menciptakan persepsi yang salah tentang Presiden Joko Widodo," ujar Tantowi, Senin (26/3).
Perwakilan Indonesia 2 hari sebelum kedatangan Jokowi juga melakukan kerja sama ekonomi. Dia optimis target perdagangan senilai 40 Triliun Rupiah/tahun sebelum 2024 dapat terealisasi. Saat ini nilai perdagangan Indonesia-Selandia Baru berada pada angka sekitar 16 Triliun Rupiah/tahun.
"Trade mission yang diadakan 2 hari sebelumnya di Auckland yang diikuti sejumlah pengusaha Indonesia dan Selandia Baru mencatat transaksi sebesar US$ 9.7 juta. Kopi mencatat transaksi sebesar US$ 6 juta," kata dia. (rna/fjp)











































