Selain penasaran, mereka juga ingin mencoba menanam padi varietas baru yang diberi nama PIM1 itu. Menanam padi jenis ini selain lebih menguntungkan, rasanya juga enak. Apakah PIM1?
"PIM itu kepanjangan dari Petani Indonesia Menggugat," jelas Udin kepada detikcom di rumahnya, Minggu (25/3/2018).
![]() |
"Bibit padi ini sengaja tidak disertifikasi. Padahal dari balai benih pernah menawar Rp 600 juta, tapi ditolak. Sampai Rp 1 miliar juga tetap ditolak," ungkap Udin
Kalau disertifikasi, lanjut Udin, dikhawatirkan bibit PIM1 jadi mahal. Padahal tujuan penciptaan varietas ini agar petani bisa meraup keuntungan lebih.
Adalah sosok Boing Kristiawan, petugas penyuluh lapangan (PPL) yang ikut melakukan uji coba padi PIM1. Boing membenarkan semua cerita yang disampaikan Udin.
"PIM1 itu hasil riset sejak 2002 - 2012. Kemudian 2012 - 2014 mulai ditanam di greenhouse. Tahun 2015 mulai ditanam oleh petani. Bagi saya yang juga petani, produktivitas dan rasa adalah 2 hal yang menjadi visi," tulisnya dalam pesan di WhatsApp, Senin (26/3/2018).
Walaupun uji coba PIM1 telah berhasil panen dan rasa padinya enak, Boing menyatakan uji coba ini belum selesai. "Belum selesai, prosesnya masih panjang. Ini saya juga mulai uji coba PIM2 dan PIM3. Risetnya lama dan dengan dana swadaya murni, menurut Anda, apakah sesuatu yang logis?" jelas Boing.
Memang, proses uji coba sebuah varietas padi baru sangat lama. Juga butuh biaya tak sedikit. Karena itu, tim memanfaatkan alat seadanya. Misalnya untuk memisahkan DNA, tim menggunakan cara manual.
Padi PIM1 ditanam Udin awal Januari 2018. Pekan lalu, padi dipanen. Hasilnya menggembirakan, 2 kali lipat dibanding varietas lain. Berasnya juga pulen. (trw/trw)