"Kalau tetangga sendiri justru yang rese bukan saudaura se-Muslim. Kalau yang se-Muslim mereka tahu saya," kata Hesti di rumahnya di Pamulang, Tanggerang Selatan, Minggu (25/3/2018).
Hesti mengatakan tetangganya tersebut tidak terganggu dengan suara gonggongan anjing. Awalnya Hesti tidak mempedulikan, namun tetangga Hesti lainnya pun dikomplain oleh tetangga tersebut karena suara rumah yang direnovasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kan di perumahan ini ada grupnya, nah di situ saya nggak mau karena satu orang jadi musuhan, yang padahal mereka nggak pernah tahu kehidupan saya di dalam rumah ini sepeti apa. Yang tahu cuma saya punya anjing dan kucing banyak, tapi mereka nggak tahu, saya nggak pernah keluar ya karena saya sibuk saja," imbuhnya.
Hesti pun menjaga anjingnya agar tidak berkeliaran ke lingkungan perumahannya. Salah satu anjing peliharaan Hesti pun diambilnya dari anjing liar di sekitar perumahan yang kerap membuat takut anak-anak bermain.
"Kalau yang Jon (anjing peliharaan) kan liar, di sini di rumah kosong. Jadi kalau anak-anak kecil di sini main pada takut. Nah saya jadi tempatin mereka di rumah, saya rawat anjing itu biar tetangga saya tong sampahnya nggak berantakan, nggak hilang sepatunya dibawa anjing, dan anak-anak pada aman kalau main. Yasudah saya rawat dia di rumah," ungkapnya.
Ketua RT dan RW di lingkungan Hesti tinggal pun tidak pernah memberi komplain atas aktivitasnya memelihara anjing. Menurutnya warga di sekitar rumahnya sudah maklum dengan aktivitasnya.
"Nggak ada komplain (RT/RW), saya tinggal di sini ini waktu perumahan ini dibangun tahun 2007. Saya beli dari 2006, jadi saya penghuni pertama, jadi sudah pada tahu saya," tutur dia. (nvl/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini