"Hasil survei menunjukan jika pileg dilaksanakan tahun 2019, PDIP menempatkan posisi teratas 19,25 persen," ujar Direktur Eksekutif PolcoMM Institute, Heri Budianto, saat memaparkan survei 'elektabilitas capres-cawapres 2019' di Hotel Alia Cikini, Jakarta, Minggu (25/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parpol yang dibawah PDIP, yaitu Gerindra 14,42%, Golkar 13,08%, Demokrat 7,08%, PKB 4,50%, PKS 3,92%, PAN 3,75%, NasDem 2,57%, dan PPP 2,50%. Sedangkan parpol lain yaitu Hanura 1,67%, Perindo 1,17%, PSI 0,33%, PBB 0,25%, Partai Berkarya 0,08% dan Partai Garuda 0,08%.
Sementara itu, Heri mengatakan jika pileg dilakukan pada hari ini, maka PDIP yang dipilih responden sebesar 23,25%. Kemudian disusul Gerindra 17,75%, Golkar 15,75%.
"Kemudian partai papan tengah partai Demokrat 7,92 persen, PKB 7,25 persen, PKS 5,42 persen dan PAN 4,33 persen," kata Heri.
Heri juga mengatakan nomor urut parpol sangat penting menyusun branding partai. Seluruh parpol pun sudah mensosialisasi nomor urut partai pada pemilih untuk pileg 2019. Hasilnya publik belum tahun nomor urut parpol sebesar 74,51% dan yang tahu hanya 12,32%.
"Partai politik yang diingat nomor urutnya PDIP 11,12 persen, PKB diingat 9,84 persen dan Gerindra diingat 8,21 persen," jelas Heri.
Diketahui survei ini dengan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Survei tersebut dilakukan dengan wawancara langsung secara tatap muka pada responden.
Survei ini dilaksanakan mulai 18 Maret - 21 Maret 2018 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan margin of eror sebesar 2,83%.
Koalisi parpol pendukung Jokowi adalah PDIP, NasDem, Golkar, PPP, Hanura, PSI, dan Perindo. Sementara Koalisi Permanen 212 yang diminta dibentuk oleh Habib Rizieq yaitu Gerindra, PKS, PAN, dan PBB. (fai/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini