"Kami selaku orang tua david menyampaikan keprihatinan, penyesalan kami. Anak kami telah melakukan hal merugikan para korban. Karena keadaan anak kami, kami sungguh mohon maaf kepada pihak yang dirugikan bisa memaafkan," kata ibu David, Lanie Mulyono kepada wartawan di kawasan Talaga Bodas, Kota Bandung, Sabtu (24/3/2018).
Lanie didampingi suaminya Mulyono Tantosa dan dua penasehat hukumnya menyampaikan sejumlah fakta terkait kondisi David. Lanie menyebut David merupakan anak berkebutuhan khusus.
Ia menceritakan David lahir prematur dengan berat hanya 1,8 kilogram. Namun David berhasil bertahan dengan tumbuh cukup baik hingga saat ini. Akan tetapi David mengalami mengalami gangguan hormon dan kognitif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berkebutuhan khusus, Lanie bersama suaminya tetap memberikan pendidikan yang laik kepada David. Putranya itu tetap bersekolah seperti anak seusianya meski perlu pendampingan ketat.
"Saya ingin dia tetap sekolah karena penting daripada dibiarkan. Kelas 3 sempat tidak naik kelas. Dengan perhatian penuh dia bisa naik perlahan-lahan walaupun nilainya kurang," jelas dia.
"Anak kami juga tidak lolos masuk SMA waktu itu, jadi David ikut ujian persamaan dan paket gitu," ia menambahkan.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, ia bersama suaminya mendaftarkan David ke perguruan tinggi. Ia menjelaskan kepada pihak kampus terkait kondisi David dan kampus memakluminya.
"Kami diundang datang kami menyampaikan kondisi david dari pihak universitas diberi kesempatan. Setiap semester tidak bisa mengambil banyak SKS," kata Lanie. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini