Aksi warga di sepanjang jalan raya Cepagan-Sidorejo, Kecamatan Warungasem, kabupaten Batang ini telah dilakukan sejak Kamis (22/03) kemarin. Aksi ini sebagai akibat adanya korban jiwa seorang pemotor wanita yang tewas di jalan yang rusak itu.Warga memasang kayu, bambu dan beberapa kursi di ruas jalan kabupaten tersebut, agar kendaraan berat tidak dapat melintas.
"Diblokir ya karena ini jalan utama kita rusak karena akibat lintasan kendaraan berat dari proyek tol," kata Dudung warga Cepagan.
Akibat jalan rusak ini, menurutnya tidak sedikit pengguna jalan yang menjadi korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga sendiri sedianya mendukung adanya pembangunan jalan tol di Batang, namun tidak merusak akses jalan utama warga setempat.
Aksi itu akan terus dilakukan hingga sampai pihak PT Waskita Karya sebagai pelaksana proyek tol Batang, memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Aksi pemblokiran ini sendiri telah dilakukan warga beberapa kali. Hampir setiap ada korban jiwa, warga melakukan aksi blokade jalan. Akibat aksi protes warga ini, dump truk yang biasa lewat di jalur setempat tidak beroperasi.
Sementara itu, Humas Kantor Perwakilan PT Waskita di Pekalongan, yakni M Huda, saat dihubungi detikcom melalui pesawat telepon mengatakan perbaikan jalan akan dilakukan.
"Hari ini kita lakukan perbaikan. Kebetulan alat produksi (beton) di Sidorejo rusak, kita ambilkan dari Candi Areng," jelasnya.
Sebagai antisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, armada pengangkut material untuk perbaikan jalan lanjut Huda,mendapat pengawalan dari polisi.
"Kita tadi sudah masuk dan memperbaiki jalan di wilayah selatan dulu. Karena di sisi utara ada kegiatan keagamaan dan pemblokiran masih berjalan," kata Huda.
Huda mengatakan untuk pengerjaantidak bisa dilakukan semuanya, namun secara bertahap.
"Kita lakukan pengerjaan separuh-separuh dulu. Dimaksudkan agar kendaraan warga bisa melintas saat separuh jalan diperbaiki," katanya. (bgs/bgs)











































