Terdampak Siklon Tropis Marcus, Nelayan Bantul Tak Melaut

Terdampak Siklon Tropis Marcus, Nelayan Bantul Tak Melaut

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 22 Mar 2018 18:17 WIB
Kapal-kapal Jungkung disandarkan di Pantai Depok Bantul, Foto: Usman Hadi/detikcom
Bantul - Ratusan nelayan tradisional di Pantai Depok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memilih tak melaut. Sebab, terjadi kenaikan gelombang signifikan di Pantai Selatan.

Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (22/3/2018) puluhan kapal jungkung tampak menepi di tepi pantai. Tidak ada aktivitas nelayan di kapal-kapal milik mereka.

"Lha kalau nelayan di Depok ini tidak ada yang melaut karena ya agak besar ini gelombangnya," kata salah salah satu nelayan Pantai Depok, Karmanto, kepada detikcom, Kamis (22/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, gelombang laut di Pantai Selatan Bantul saat ini memang sedang tinggi-tingginya. Di pinggir pantai saja gelombangnya bisa 3 sampai 4 meter. Sementara di tengah laut ombaknya bisa sampai 8 meter.


"Kalau di tengah laut ombaknya bisa sampai 8 meter koma berapa gitu. Makanya tidak ada yang berani melaut," ucapnya.

Kapal-kapal Jungkung disandarkan di Pantai Depok Bantul,Kapal-kapal Jungkung disandarkan di Pantai Depok Bantul, Foto: Usman Hadi/detikcom

Kenaikan gelombang laut di Pantai Selatan Bantul sudah berlangsung beberapa hari lalu. Namun, kemarin masih ada satu-dua nelayan yang nekat melaut. Untuk hari ini, karena gelombangnya cukup tinggi tak satupun nelayan berani melaut.

"Hari ini enggak ada (yang melaut). Prediksi saya kondisi seperti ini masih akan berlangsung dua, tiga atau empat hari ke depan," sebutnya.

Karena tak bisa melaut, Karmanto menyebut para nelayan di Pantai Depok Bantul sementara waktu tidak memiliki penghasilan. Banyak dari mereka memilih beraktivitas di rumah sambil menunggu gelombang laut kembali normal.


"Kalau biasanya (nelayan) pulang ke rumah. Kalau yang (warga) lokal di tempat kita sendiri dia (sementara) bertani," terangnya.

Karmanto berharap fenomena naiknya gelombang air laut tak berlangsung lama, supaya nelayan tradisional seperti dirinya bisa kembali melaut. Apalagi sebentar lagi masuk musim ikan.

"Untuk saat ini memang kebetulan agak tidak musim. Makanya kalau yang melaut saat ini (ibaratnya cukup) untuk operasional saja sudah syukur dari pada nganggur. Tapi ini kan sebentar lagi ada musim pancingan," bebernya.

"Ya sambil nunggu gelombang laut normal untuk sementara kurang lebih 60 kapal jungkung (di Pantai Depok) ditepikan. Dari 60 kapal itu ya ada ratusan lebih nelayan, karena paling minim satu kapal (diisi) dua orang," lanjutnya.

Sementara seorang warga Depok, Darmanto menambahkan, memang sejak 4 hari lalu terjadi kenaikan gelombang signifikan di Pantai Selatan. Para nelayan akhirnya memilih menepikan kapalnya.

"Sekarang yang di pinggir-pinggir pantai saja gelombangnya bisa 4 meter. Ya sudah 4 hari ini atau mulai dari Senin kemarin sebagian nelayan tak melaut," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul telah menerima informasi Siklon Tropis Marcus dari BMKG Yogyakarta. Pihaknya juga telah meminta warga terutama nelayan di Pantai Selatan waspada.

"Sebenarnya kami telah menginformasikan kepada warga sejak tiga hari lalu terkait dampak siklon tersebut. Kami juga meminta nelayan di Pantai Selatan mewaspadai gelombang," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul, Marjono saat dihubungi wartawan, Rabu (21/3). (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads