"Meski pergerakan siklon Marcus menjauhi wilayah Indonesia, bergerak ke selatan-barat daya, tapi ada dampak yang ditimbulkan, terutama terhadap gelombang air laut karena siklon ini bergerak di atas perairan. Khusus Yogya, berpotensi gelombang air laut tinggi mencapai 3,5 - 5 meter," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Djoko Budiyono, ditemui di kantornya, Jalan Kabupaten KM 5,5, Mlati, Sleman, Kamis (22/3/2018).
Peringatan dini potensi gelombang laut tinggi sudah dikeluarkan BMKG sejak kemarin dan berlaku sampai tanggal 26 Maret 2018. Selain itu, dampaknya juga terjadi peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 35 km/jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi siklon Marcus saat ini di perairan selatan Pulau Jawa, selatan Jawa Tengah dan Yogya. Dari segi hujan kecil potensi hujan lebat akibat siklon ini, tapi gelombang tinggi dampak paling besar. Berkisar di atas 3 meter, ini harus diwaspadai masyarakat, nelayan, diimbau tidak melaut," jelasnya.
Siklon Marcus pertama kali muncul tanggal 16 Maret 2018 di selatan Papua, atau utara Australia. Bibit siklon Marcus berasal dari wilayah Australia. Pergerakan siklon Marcus ke arah selatan-barat daya, menjauhi wilayah garis ekuator. Sebelum berada di selatan Pulau Jawa, siklon Marcus terpantau berada di 710 km selatan-barat daya Pulau Bali, kecepatan angin maksimum 205 km/jam dengan kecepatan gerak 28 km/jam.
"Secara umum, siklon tropis termasuk siklon Marcus ini memiliki radius atau diameter 100-200 km, besar. Suhu permukaan laut panas lebih dari 26,5 derajat celcius, sedangkan wilayah sekitarnya tidak terlalu panas. Terjadi wilayah tekanan rendah, dengan pusaran angin yang berputar di dekat pusatnya kecepatan lebih dari 63 km/jam atau 35 knot, cukup kencang," imbuh Djoko. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini